04 April 2018
14:46 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BANDA ACEH – Wisata islami, cagar budaya, dan keragaman kuliner Kota Banda Aceh adalah potensi pariwisata yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus menarik minat wisatawan domestik maupun luar negeri berkunjung ke bumi Serambi Mekkah ini.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengaku optimis sektor pariwisata di Provinsi Aceh tersebut bakal maju di masa mendatang. Sebab potensinya cukup besar dan beraneka ragam.
Sektor pariwisata kini terus dikembangkan oleh pemerintah Provinsi Aceh untuk dapat mendongkrak perekonomian daerah ini. Beberapa kawasan wisata yang tengah dikembangkan di antaranya adalah proyek water front city di bantaran Krueng Aceh dan Krueng Daroy, penambahan fasilitas di Taman Sari.
Selain itu, ada pengembangan kawasan Ulee Lheue. Kawasan Ulee Lheue nantinya akan dikembangkan sebagai pusat wisata kuliner, pantai serta sebagai lokasi zikir bertaraf internasional.
Pariwisata Islami nyatanya bukan satu-satunya daya tarik yang menjadi kelebihan bagi Banda Aceh. Situs peninggalan tragedi tsunami juga dinilai banyak menarik perhatian wisatawan terutama wisatawan mancanegara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada tahun 2017 tercatat, jumlah wisatawan mancanegara yang terbanyak berjunjung berasal dari Malaysia 24.874 orang dan Australia 1.368 orang. Kemudian, wisman dari Cina berjumlah 830 orang, Filipina 737 orang, dan India 387 orang.
Wali Kota Banda Aceh mengatakan, Pemkot Banda Aceh menargetkan dapat menarik sebanyak 500 ribu wisatawan baik domestik maupun mancanegara di tahun 2018 ini, dan 1 juta pada tahun 2019. Optimisme ini muncul karena akan diselenggarakannya berbagai even besar di Banda Aceh yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan.
"Kami juga mengajak masyarakat bersama-sama mempromosikan pariwisata Banda Aceh. Serta memberikan keramahtamahan kepada setiap wisatawan yang berkunjung," kata Aminullah Usman, seperti dilansir Antara. (Bernadette Aderi)