21 Juli 2020
09:02 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BANJARMASIN – Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan Prof Syamsul Arifin menyoroti olahraga bersepeda yang kini booming di masyarakat saat pandemi covid-19 ini. Masyarakat dimintanya waspada saat gowes bersama.
"Gowes bersama ini rawan transmisi covid-19 jika kita tidak waspada yaitu mengabaikan protokol kesehatan," terang dia di Banjarmasin, Senin (20/7), seperti dilansir Antara.
Menurut Syamsul, tidak adanya salahnya melakukan kegiatan olahraga termasuk bersepeda. Namun, kondisi pandemi mengharuskan semua orang beradaptasi agar tidak terpapar virus covid-19.
Satu hal yang menjadi perhatian Syamsul adalah kegiatan bersepeda yang lebih banyak dilakukan secara bersama-sama atau bersama komunitas. Hal ini rawan penyebaran covid-19, terlebih para pesepeda sebagian tak mematuhi protokol kesehatan, seperti penggunaan masker dan menjaga jarak satu sama lain saat berkumpul.
Syamsul mengingatkan, banyak orang terpapar ketika berada di komunitas ataupun tempat keramaian seperti pasar, termasuk aktivitas olahraga bersama.
"Makanya sering disebut klaster ketika ada orang terpapar dari sumber atau asal lokasi kegiatan yang sama," beber Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM tersebut.
Untuk itulah, dia mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan, termasuk saat berolahraga.
Olahraga berat yang tak bisa menggunakan masker disarankannya tetap dilakukan di rumah, atau lokasi yang terbatas. Dengan kata lain, masyarakat diimbaunya tidak berkumpul atau berdekatan saat berolahraga.
"Karena olahraga berat seperti lari, kalau pakai masker bisa sesak napas. Jadi lakukan di rumah saja dengan treadmill atau alat bantu lainnya," timpalnya.
Untuk kegiatan sepeda, menurut Syamsul tetap patuhi protokol kesehatan. Terutama saat melakukan kegiatan gowes bersama.
"Karena kita tidak tahu siapa yang sedang terjangkit virus atau tidak. Apalagi ada orang tanpa gejala alias tidak menunjukkan dia sedang sakit. Namun, bisa menularkan virus corona ke orang lain," pungkasnya. (Nofanolo Zagoto)