c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

09 Agustus 2019

15:47 WIB

Masyarakat Diimbau Tak Gunakan Kantong Plastik Untuk Daging Kurban

Salah satu alternatif pembungkus yang disarankan adalah besek yang terbuat dari anyaman bambu

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Masyarakat Diimbau Tak Gunakan Kantong Plastik Untuk Daging Kurban
Masyarakat Diimbau Tak Gunakan Kantong Plastik Untuk Daging Kurban
Pedagang besek bambu di Pasar Jatinegara Jakarta Timur menyiapkan besek yang akan dijual sebagai wadah daging hewan kurban. (ANTARANews/Muhammad Zulfikar)

BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat melalui surat edaran Wali Kota Bogor bertanggal 7 Agustus 2019, mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kantong plastik saat mendistribusikan daging kurban pada Iduladha 1440 Hijriah.

"Berkaitan dengan program Bogor Tanpa Kantong Plastik, Idul Adha ini kami imbau kepada berbagai pihak terkait dalam proses pemotongan hingga distribusi untuk menggunakan alternatif pembungkus lainnya selain kantong plastik," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/8).

Ia menyarankan agar masyarakat menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai pembungkus daging kurban. Masyarakat bisa menggunakan besek (anyaman bambu), atau dedaunan sebagai alternatif pembungkus daging kurban.

Imbauan itu, katanya, agar sejalan dengan "Program Bogor Tanpa Kantong Plastik" yang sudah diterapkan Pemkot Bogor sejak Desember 2018 melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) No 61 Tahun 2018 tentang pengurangan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan toko ritel modern.

"Sekarang masih dalam proses, seperti kemarin yang kita fokuskan adalah tidak memakai kantong plastik di swalayan, dan sekarang momennya pas maka kita pakai untuk sosialisasi," kata mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Ia mengatakan, imbauan itu sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 47 Tahun 2014, tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan.

Selain bagi masyarakat, surat edaran itu juga ditujukan kepada kantor dinas, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), swasta, kantor kecamatan hingga kantor kelurahan di Kota Bogor.

Di tempat terpisah, sejumlah pedagang besek bambu di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengaku kekurangan pasokan menjelang Hari Raya Iduladha 1440 Hijriah.

"Kemarin saya pesan 2.000 kotak besek ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, tapi pasokannya kosong," kata salah seorang pedagang bernama Riski.

Akibat pasokan terhenti, harga jual besek di tingkat pedagang otomatis juga mengalami kenaikan hingga mencapai Rp7.500 per satuannya. Kenaikan harga besek, kata dia, secara berangsur mulai dari Rp500 hingga Rp1.500 per buah di tingkat produsen dan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.

"Otomatis harga di tingkat pedagang juga naik, apalagi ini mau mendekati Hari Raya Idul Adha jadi banyak peminat," ujarnya.

Ia mengungkapkan, beberapa hari terakhir para konsumen dari kalangan perkantoran, kelurahan, RT/RW memesan dalam jumlah banyak hingga mencapai 1.000 kotak besek per hari.

"Tapi kalau ada yang ambil dalam jumlah banyak harganya saya kurangi menjadi Rp6.000," katanya lagi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pembagian daging kurban di Hari Raya Idul Adha tidak menggunakan kantong plastik.

Daging-daging kurban yang akan dibagikan pada Iduladha 2019 bakal menggunakan besek yang terbuat dari bambu sebagai wadah untuk mengurangi kemasan sekali pakai, seperti kantong plastik yang tidak ramah terhadap lingkungan. (Jenda Munthe)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar