c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

21 Agustus 2020

16:07 WIB

Konstruksi Kampung Akuarium Dilakukan Oktober 2020

Bulan ini Pemprov DKI akan memindahkan posisi shelter sementara yang digunakan warga

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Konstruksi Kampung Akuarium Dilakukan Oktober 2020
Konstruksi Kampung Akuarium Dilakukan Oktober 2020
Suasana aktivitas di Kampung Akuarium, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – Pekerjaan konstruksi Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, akan dilakukan pada Oktober tahun ini. Bulan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan pemindahan shelter sementara yang selama ini menjadi tempat tinggal warga Kampung Akuarium.

"Bulan ini kami akan melakukan reposisi shelter, diikuti persiapan lahan pada bulan September. Sehingga pada bulan Oktober, proses konstruksi bisa dimulai," terang Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Sarjoko, Jumat (21/8).

Adapun pembiayaan atas kewajiban pengembang dilaksanakan oleh PT Almaron Perkasa sesuai Pergub 112 tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah/Sederhana melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.

Rencananya Kampung Akuarium akan dibuat kampung susun dengan lima blok masing-masing setinggi empat lantai dan tipe 36. Total ada 240 unit yang akan dibangun di atas tanah seluas 10.384 meter persegi. Konstruksi ditargetkan selesai pada Desember 2021.

"Pembangunan Kampung Susun Akuarium, yang berada di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, direncanakan rampung pada Desember 2021," tambah Sarjoko.
 
Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan dana pertama untuk biaya pembangunan Kampung Akuarium senilai Rp62 miliar. Kampung Akuarium ini mulai diwacanakan dibangun lagi jadi lokasi pemukiman pada masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebelumnya, pada 2016 digusur Pemprov DKI Jakarta ketika dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama karena berdiri di atas tanah pemerintah.

Dana awal sebesar Rp62 miliar yang dikeluarkan untuk pembangunan kampung ini, meski tidak secara gamblang dikatakan, namun kemungkinan besar diambil dari dana kegiatan Penataan Kawasan Kampung Prioritas di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

Berdasarkan data dalam APBD DKI Jakarta Tahun 2020, DPRKP menganggarkan sebesar Rp25.964.412.978 untuk kegiatan tersebut. Yakni, anggaran untuk penataan 22 kampung prasejahtera di Jakarta.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dalam menyiapkan pembangunan kembali Kampung Susun Akuarium, Pemprov DKI Jakarta melibatkan empat komponen yakni masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.

Menurut Anies, aspirasi masyarakat dibahas bersama hingga muncul sebuah konsep kampung susun.

"Jadi kita berharap nantinya ini bisa menjadi contoh bagaimana kita melakukan penamaan kampung yang ada di Jakarta," ucap Anies beberapa waktu lalu.

Anies pun berterima kasih kepada warga Kampung Akuarium yang menurutnya sabar dan tabah menanti rumahnya yang telah digusur dan dibangun kembali. Ia pun berjanji agar pembangunan kampung tersebut tidak akan lama. 

"Harapannya nanti warga bisa kembali tinggal di tempat yang permanen, berkehidupan sebagai warga Jakarta kayak warga-warga yang lain," tutur Anies.

Proyek Kampung Susun Akuarium diharapkan akan menjadi percontohan dan pelopor kampung urban/perkotaan, khususnya bagi para pemangku kepentingan penata 21 kampung lainnya di Jakarta.

"Insyaallah apa yang dikerjakan di tempat ini akan diteruskan di tempat-tempat lain yang sudah masuk dalam rencana kita (penataan 21 kampung). Karena itu apa yang dikerjakan di tempat ini akan menjadi tonggak baru penataan kampung di seluruh Indonesia," kata Anies.

Menurut Anies, proses perencanaannya memakan waktu lumayan panjang. Karena, melibatkan berbagai pihak dan menyerap berbagai aspirasi dari warga. Diharapkan, akan memenuhi ekspektasi Warga Kampung Akuarium saat mereka sudah tinggal di dalamnya.

"Rancangannya sudah kita lihat dan telah didiskusikan dengan warga. Ada aspirasi warga di sini dan proses penyusunannya panjang ada aspirasi yang bermacam-macam, membutuhkan kesabaran ekstra dalam perencanaan ini, sehingga matang untuk dieksekusi dan semoga lancar," tuturnya.

Selain bersama masyarakat, Pemprov DKI Jakarta juga mendapatkan dukungan atas rencana penataan Kampung Susun, organisasi masyarakat, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Urban Poor Consortium (UP) dan Rujak Center for Urban Studies yang menjadi fasilitator warga Kampung Akuarium. (Yanurisa Ananta)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar