c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

07 April 2018

17:14 WIB

Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Nenang

Kebocoran pipa penyalur minyak mentah tersebut juga berdampak ke tambak-tambak warga setempat

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Nenang
Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Nenang
Sejumlah petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan wilayah Kalimantan Timur-Kalimantan Utara melakukan autopsi terhadap bangkai Pesut, mamalia laut jenis lumba-lumba irawady di kawasan Pantai Klandasan, Balikpapan, Kaltim, Selasa (2/4). Pesut yang ditemukan mati terdampar di pantai tersebut, diduga keracunan tumpahan minyak yang saat ini telah menutupi sebagian besar Perairan Balikpapan. ANTARA FOTO/Sheravim.

PENAJAM — Kebocoran pipa penyalur minyak mentah milik Pertamina di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Kamis (5/4), mencemari Sungai Besar Nenang dan membuat sejumlah ekosistem mengalami kerusakan.

Seperti yang diberitakan pemberitaan Antara, Sabtu (7/4), di sepanjang Sungai Besar Nenang terdapat ceceran minyak dan menimbulkan bau menyengat yang terdampak kepada warga sekitar.

Kebocoran pipa penyalur minyak mentah tersebut juga berdampak ke tambak-tambak warga yang pengairannya memanfaatkan air Sungai Besar Nenang.

Sejumlah petambak di wilayah RT 06 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, mengeluhkan tambak mereka terkena dampak pencemaran minyak akibat kebocoran pipa penyaluran minyak mentah milik Pertamina itu.

"Jumat (6/4) pagi saya alirkan air Sungai Besar Nenang masuk ke tambak, saya tidak tahu kalau sungai tercemar minyak mentah," kata salah satu petambak bernama Sengkang.

Petambak itu terkejut, di sore hari hari yang sama udang dalam tambak sudah mulai mati, setelah dicek ternyata air tambak tercemar minyak. Sengkang sendiri memiliki tambak seluas lebih kurang 7 hektare dan sejak Jumat (6/4) sore udang tiger yang ditanam ditambaknya mulai mati sebab airnya tercemar minyak.

Rustam, petambak lainnya di RT 06 Kelurahan Nenang, juga mengungkapkan, udang miliknya sudah mulai mati karena tidak tahan dengan kondisi air yang tercemar minyak mentah.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta Pertamina menurunkan alat berat untuk mempercepat penggalian agar kebocoran pipa cepat tertangani sehingga dampaknya tidak semakin meluas.

Sementara petugas kesehatan kabupaten di posko penanggulangan melakukan pemeriksaan terhadap warga yang terdampak kebocoran pipa penyalur minyak mentah tersebut.

Pertamina sejauh ini telah mendirikan posko kesehatan membantu warga sekitar lokasi kebocoran pipa penyalur minyak mentah untuk memeriksa kesehatan. Pertamina juga menurunkan tim untuk mengecek dan menanggulangi rembesan minyak yang terjadi di wilayah Penajam.

Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Kalimantan Yudy Nugraha dalam rilis di Jakarta, Sabtu, menjelaskan penanganan rembesan minyak terus dilakukan tim yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat setempat.

"Kami sangat berterima kasih kepada pemda, masyarakat, dan lembaga terkait yang telah mendukung proses penanganan rembesan minyak ini," paparnya seperti yang diberitakan Antara.

Ia mengatakan meskipun terjadi hujan dan air pasang laut dalam beberapa hari terakhir, tim Pertamina tetap meneruskan proses penanganan di lokasi rembesan minyak di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Karena apabila setiap turun hujan atau terjadi pasang, maka air akan naik sehingga penanganan menjadi lebih sulit. Apalagi, kondisi lokasinya cukup sulit untuk dijangkau alat berat," katanya.

Menurut Yudy, saat ini tim Pertamina lebih mengutamakan penanganan rembesan minyak yang ada di daerah tersebut.

Berdasarkan hasil inspeksi di lapangan, tambahnya, ditemukan bahwa rembesan minyak terjadi di jalur pipa yang memang sudah tidak beroperasi atau "idle".

"Kami fokus pada penanganan rembesan minyak ini dan berupaya agar tidak semakin meluas. Untuk mencegah minyak tersebut terbawa ke laut saat pasang maka akan dipasang oil boom. Paralel dengan itu, tim Pertamina melakukan upaya perbaikan terhadap pipa 'idle' ini secepatnya," ujar Yudy. (Nofanolo Zagoto)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar