c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

27 Maret 2018

11:13 WIB

Kabel Dipotong Pencuri, Listrik Medan-Aceh Padam

Terputusnya kabel SKTT  menyebabkan terhentinya pasokan listrik ke sejumlah lokasi di Kota Medan dan Provinsi Aceh

Editor: Rikando Somba

Kabel Dipotong Pencuri, Listrik Medan-Aceh Padam
Kabel Dipotong Pencuri, Listrik Medan-Aceh Padam
Ilustrasi listrik padam. Antar Foto

MEDAN –Aliran listrik di Medan dan Aceh hari ini (Selasa, 27/3) kembali normal. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memulihkan kembali sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara setelah terputusnya kabel Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) akibat ulah pencuri kabel. Saluran SKTT 150 Kv jalur Titi Kuning-GIS Listrik itu terputus pada Minggu (25/3) akibat dipotong orang yang hendak mencuri kabel. Pencurian ini tengah diusut.

General Manager PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto di Medan, Selasa, mengatakan,  pemotongan kabel itu  memutuskan aliran listrik ke Medan dan Aceh. Terputusnya kabel SKTT  menyebabkan terhentinya pasokan listrik ke sejumlah lokasi di Kota Medan dan Provinsi Aceh. Selain memutuskan aliran listrik ke Medan dan Aceh, pencurian kabel SKTT tersebut menimbulkan gangguan pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), seperti PLTD di Belawan, gardu induk Pangkalan Brandan, serta gardu induk di Jalam Listrik.

"Secara bertahap listrik jalur Binjai dan Pangkalan Brandan sudah dinormalkan kembali pada pukul 21.34 WIB. Sedangkan jalur Titi Kuning-GIS, listrik baru dapat dinormalkan pada pukul 04.39 WIB, Senin dinihari," katanya, dikutip dari Antara.

Menjelang Senin (26/3) dinihari, PLN langsung mengirimkan petugasnya untuk menyambungkan kabel tersebut sehingga secara perlahan memulihkan pasokan listrik ke berbagai daerah yang terdampak. Dan, padamnya gardu induk PLN yang berada di Jalan Listrik Medan padam menyebabkan adanya pengaliran arus listrik ke empat gardu induk lainnya secara tiba-tiba hingga terjadi overload (kelebihan beban).

Dikhawatirkan, jka tidak dikendalikan, kelebihan beban tersebut bisa menimbulkan masalah lebih besar karena dapat mengakibatkan empat gardu induk itu meledak. Untunglah alat pengaman otomatis di empat gardu induk tersebut berfungsi dengan baik, potensi ledakan gardu yang dapat menghentikan aliran listrik.

"Empat gardu induk yang berfungsi menyalurkan listrik kepada pelanggan di Kota Medan sampai dengan Aceh tersebut padam secara otomatis," jelasnya.

Kekecewaan Warga
Terhadap padamnmya listrik, warga menyuarakan keluhannya. Pemadaman bergilir selama tiga jam sekali akibat gangguan di jaringan sistem interkoneksi di Aceh, dinilai sangat menyusahkan. Sejumlah penduduk di ibu kota Provinsi Aceh mengaku geram atas kinerja perusahaan pelat merah tersebut.

"Hari ini saja, listrik di tempat tinggal saya sudah padam selama dua kali dalam sehari dengan durasi tiga jam," kata Wahid (27), penduduk di Jalan Panglima Teuku Nyak Makam, Banda Aceh, Senin.

Pemadaman listrik,  terjadi di pagi hari, dan dari sore hingga malam hari, dengan alasan gangguan terjadi di provinsi tetangga yakni Sumatera Utara ke wilayah paling Barat di Indonesia ini.

Berbagai aktivitas masyarakat di Aceh menjadi terganggu, akibat terputusnya aliran listrik. "Listrik, sudah jadi kebutuhan. Mesin cuci, masak nasi, sampai hidupkan pompa air untuk mandi pun tergantung listrik" ucapnya.

"Bisa kita bayangkan, kan. Jika listrik terus byar pet seperti saat ini. Padahal tak sampai dua bulan lagi kita masuki bulan puasa," terang Waheh.

Abdul Azis (57), warga di Kabupaten Aceh Besar risau dengan penyakit lama PLN harus terulang lagi di provinsi memiliki penduduk total lima juta jiwa itu. Ia mengeluhkan, imbas dari tidak stabilnya aliran listrik di Aceh dikhawatirkan bisa mengakibatkan peralatan elektronik milik warga mengalami rusak.

"Kalau peralatan elektronik kita rusak, apa PLN mau ganti?. Padahal penyebabnya dari mereka (PLN)," tegasnya.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, Bahrul menyebut, pemadaman total listrik di Aceh terjadi karena disebabkan oleh gangguan transmisi 150 kv antara Pangkalan Brandan-Binjai di Sumatera Utara. "Indikasinya hingga kini, belum kita ketahui. Tapi gangguan ini menyebabkan PLTU Nagan Raya dan PLTMG Arun trip. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya, diberitakan Antara.

Legislator asal Aceh Fadhlullah , di kesempatan berbeda, juga menyuarakan kekecewaannya atas padamnya listrik.

"Setiap pertemuan dengan PLN kami selalu meminta agar pelayanan kepada masyarakat diutamakan dengan meminimalkan pemadaman listrik sebab pemadaman yang dilakukan sangat merugikan masyarakat," kata Anggota Komisi VI DPR, Fadhlullah di Banda Aceh, Senin.

Menurut dia pelayanan yang diberikan harus maksimal kepada masyarakat seperti meminimalisir pemadaman listrik dengan melakukan berbagai upaya dini yakni dengan memastikan seluruh pembangkit dan sitem koneksi berjalan dengan baik. Ia mengatakan ketersediaan energi yang baik kepada pelanggan merupakan sebuah keharusan yang dilakukan oleh PLN sebab masyarakat yang merupakan konsumen membayar terhadap energi tersebut.

"Jika telat bayar PLN terkadang langsung melakukan pemutusan sementara jika adanya pemadaman listrik konsumen tidak bisa berbuat apa-apa," kata Politisi Partai Gerindra tersebut. (Rikando Somba)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar