c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

06 Januari 2018

18:01 WIB

KLHK-LIPI Bersinergi Tingkatkan Nilai Kekayaan Alam

Dalam kerja sama antara KLHK dan LIPI akan diluncurkan spesies burung baru yang mengambil nama ibu negara Iriana Joko Widodo yakni Myzomela Irianae

KLHK-LIPI Bersinergi Tingkatkan Nilai Kekayaan Alam
KLHK-LIPI Bersinergi Tingkatkan Nilai Kekayaan Alam
burung myzomela irianae. (Dok.LKHK)

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan melakukan kerja sama. Kerja sama ini bertujuan mengeksplorasi ilmiah alam Indonesia, termasuk untuk penelitian burung yang mengambil nama dari Ibu negara Iriana Joko Widodo, Myzomela Irianae.

"Eksplorasi ilmiah dari kekayaan alam kita harusnya berlabel para peneliti dan dengan kreasi display putra-putri Bangsa,'' ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya, seperti yang diwartakan Antara, Jumat (5/1).

Ia menegaskan nantinya KLHK akan bekerja sama dan memberikan kemudahan bagi LIPI dalam penelitian serta dukungan untuk meningkatkan nilai kekayaan alam Indonesia.

"Agar kekayaan alam ini bisa menjadi objek dan substansi wisata yang bernilai tinggi, bukan masif apalagi asal-asalan,'' tambahnya.

Terkait kerja sama ini, rencananya ada akan peluncuran penamaan burung Myzomela Irianae. Hewan ini asli asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Burung yang masih masuk ke dalam family Meliphagida tersebut masuk kategori hewan yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7/1999 dan Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

Burung Myzomla Irianae sendiri memiliki bobot sekitar 32,23 gram dengan panjang tubuh dari paruh hingga ujung ekor mencapai 17,2 centimeter (cm).

Burung ini biasa terbang dan berdiam pada habitat hutan, semak-semak, kebun dan pohon yang berbunga, dan terkadang juga bisa ditemui memakan nectar pada bunga pohon jati di sekitar perkampungan.

Ke depannya, kerja sama antara KLHK dan LIPI juga akan diperluas di setiap kawasan Taman Nasional, serta dalam pengembangan industri wisata eksklusif ilmiah display spesimen dan lainnya.

Kerja sama ini juga bagian dari perintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang disampaikan ketika menghadiri Rataskab di Bali akhir Desember 2017 kemarin. (Muhammad Fauzi)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar