26 Juli 2019
17:14 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
MAKKAH – Jemaah calon haji disarankan untuk mengurangi kebiasaan merokok. Saran ini disampaikan menjelang acara puncak haji yakni perjalanan, mabit (bermalam), dan wukuf di Arafah.
Pelaksana Tugas Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) KKHI Makkah, Meldy Muzada E mengatakan, merokok akan menyebabkan iritasi pada saluran napas terutama pada pasien-pasien yang sudah punya penyakit pada paru-parunya.
“Ini akan semakin menyebabkan gangguan pernapasan antara lain sesak dan batuk. Dengan cuaca yang ekstrem di Makkah, ditambah merokok tentunya akan memperparah gangguan pernapasan,” katanya di Kota Makkah, seperti dilansir Antara, Jumat (26/7).
Oleh karena itu, ia menyarankan agar jemaah sebaiknya mulai untuk mengurangi rokok apalagi menjelang acara di Arafah, Mina, dan Muzdalifah sebagai puncak haji.
“Jemaah memerlukan fisik yang bugar, tentunya tidak merokok akan berpengaruh terhadap kesehatan paru yang selanjutnya akan meningkatkan ketahanan fisik terutama saat fase Armuna,” katanya.
Ia menekankan, masa-masa di Arafah adalah sangat penting karena rukun paling utama haji adalah wukuf di Arafah. “Haji adalah Arafah, tentunya jemaah ingin saat Armuna mereka kuat dan sehat di Arafah,” katanya.
Hal itu berarti, kata dia, berhenti merokok adalah salah satu pilihan terbaik menjelang Armuna dan alangkah lebih baik kalau berkelanjutan hingga seterusnya.
Untuk musim haji tahun ini, kuota haji Indonesia sebesar 231 ribu orang. Jumlahnya meningkat setelah pada April lalu Arab Saudi memberikan tambahan 10 ribu kuota haji bagi Indonesia. (Nofanolo Zagoto)