03 Oktober 2019
11:04 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
PONOROGO – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap pondok pesantren tidak mempersempit ekonomi syariah. JK mendukung Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian syariah dengan mengajarkan ilmu kewirausahaan dan menerapkannya di lingkungan pesantren.
“Gontor yang menjadi pelopor perubahan-perubahan pesantren menjadi lebih modern, lebih menguasai zaman, harus melanjutkan pola pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana belajar berusaha, mandiri lebih baik, untuk mencapai masyarakat yang lebih baik,” kata Wapres JK saat mengunjungi Pondok Pesantren Modern Darussalam di Gontor Ponorogo, Jawa Timur, dilansir Antara, Kamis (3/10).
Penguatan ekonomi dari sektor pertambangan saat ini tidak lagi relevan karena turunnya harga minyak dunia. Oleh karena itu, lanjut Wapres, penguasaan ekonomi dari sektor pertanian dan industri harus diajarkan sejak dini.
Dengan menerapkan pendidikan kewirausahaan secara syariah di lingkungan pesantren, maka jumlah pengusaha Islam di Indonesia akan semakin banyak.
“Tentu yang harus diajarkan di sini adalah ekonomi masyarakat, umat. Kemampuan usaha Islam memang naik, tapi orang lain (non-Islam) jauh lebih tinggi naiknya. Jadi artinya adalah bagaimana menggerakkan ekonomi masyarakat dengan baik,” jelasnya.
Untuk mendorong penguasaan ekonomi Islam, Wapres menyarankan agar ustaz dan ustazah di sekolah pesantren untuk tidak mempersempit pengajaran ekonomi syariah.
“Ekonomi syariah itu hanya istilah. Selama dia tidak haram, ya dia syariah, dia ekonomi Islam. Karena kalau semua kita persulit ekonomi syriah itu, maka kita mempersulit kehidupan kita sendiri,” ujarnya.
Wapres JK juga meresmikan Menara Masjid Jami’ dan Gedung CIES Universitas Darussalam Gontor yang merupakan wakaf dari keluarga Jusuf Kalla. Usai pertemuan di Balai Pertemuan Pondok Modern Gontor, Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi pimpinan pondok beserta jajarannya, meresmikan menara baru Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor yang ditandai dengan ditekannya tombol peresmian serta penandatanganan prasasti peresmian menara tersebut.
Wakil Presiden langsung menuju ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor untuk menyerahkan dan meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga dilakukan oleh Jusuf Kalla dan Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga.
Gedung CIES itu akan difungsikan sebagai gedung pusat studi ekonomi Islam, pusat kajian, dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen. Gedung yang terdiri dari dua lantai dengan luas 52 meter x 29,5 meter tersebut, menelan dana pembangunan total sekitar Rp11 miliar dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla. (Syahrul Munir)