c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

06 Oktober 2020

08:00 WIB

Ini Penyebab Penyu Terancam Punah

Penyu juga mengonsumsi ubur-ubur dan mencegah ledakan populasinya di laut

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Ini Penyebab Penyu Terancam Punah
Ini Penyebab Penyu Terancam Punah
Ilustrasi seekor tukik (anak penyu) lekang (Lepidochelys Olivacea). ANTARAFOTO/Iggoy el Fitra

JAKARTA – Enam spesies penyu di perairan negara-negara Segitiga Terumbu Karang, termasuk Indonesia, hampir semua berada dalam risiko terancam punah. Segitiga Terumbu Karang merujuk kepada perairan di Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste yang kaya akan terumbu karang. Enam hal menjadi penyebab penyu-penyu itu nyaris punah.

"Besarnya ancaman terhadap penyu tersebut menjadikan status enam spesies penyu yang ada di Segitiga Terumbu Karang masuk ke dalam kategori terancam punah IUCN," kata Senior Marine Protected Areas (MPA) Specialis di Coral Triangle Center (CTC) Purwanto, dalam webinar CTC  memperingati Hari Satwa Sedunia, Senin (5/10). Hari Satwa ini sendiri diperingati setiap 4 Oktober.

Dari tujuh jenis penyu yang ada saat ini, enam di antaranya bisa ditemukan di perairan Segitiga Terumbu Karang.

Enam penyu yang terancam punah menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea). Sedang Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) kini berstatus genting.

Selain itu, terdapat Penyu Tempayan (Caretta caretta) yang kini berstatus rentan punah. Dan, Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)  berstatus kritis, serta Penyu Pipih (Natator depressus) yang dimasukkan IUCN dalam kategori data kurang.

Purwanto menjelaskan, adanya perdagangan ilegal dan konsumsi daging hewan  ini  adalah penyebab kepunahan. Ada juga yang memang tertangkap oleh jaring nelayan, dan gangguan akibat perubahan habitat. Kini, polusi, penyakit hewan, dan perubahan iklim juga diketahui ikut mengancam keberadaan hewan tersebut.

Menahan Ubur-ubur
IUCN menyerukan perlunya usaha bersama untuk melindungi hewan tersebut dengan mengurangi dampak negatif dari perikanan komersial dan tradisional yang dapat menyebabkan penangkapan penyu, baik sengaja maupun tidak.

Lantas, apa pengaruh penyu terhadap ekosistem laut? Menurut Purwanto, penyu berperan dalam menambah nutrisi dan membantu produktivitas tanaman lamun ketika mereka merumput.

Penyu yang memakan pucuk lamun dapat membersihkan sedimen. Akibatnya, habitat lamun dan terumbu karang tetap terjaga. Hewan purba ini mengonsumsi berbagai jenis spons laut yang dapat mengontrol komposisi dan distribusi organisme itu yang dapat mengancam ekosistem terumbu karang.

Ternyata juga, penyu juga memakan ubur-ubur. Dengan mengonsumsi ubur-ubur, penyu membantu mencegah terjadinya ledakan populasinya dalam skala besar, termasuk juga jenis ubur-ubur yang dapat menyengat. Jika populasi ubur-ubur tak terkendali, sektor pariwisata perairan dan perikanan, bisa terdampak.

"Penyu bertelur di pantai dan juga memberikan nutrisi baik bagi biota ataupun tumbuhan yang hidup di pesisir pantai," tutupnya.

World Turtle Day pada 23 Mei merupakan peringatan bagi para penyayang penyu. American Tortise Rescue yang menyematkan peringatan ini sejak tahun 2000. (Rikando Somba)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar