21 Mei 2019
20:31 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Belanda berkomitmen untuk bekerja sama dan memulai pembahasan di bidang kesehatan. Pembahasan tersebut, dilakukan Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat menyempatkan bertemu dengan Menteri Pelayanan Kesehatan Belanda Bruno Johannes, di tengah pertemuan Majelis Kesehatan Dunia ke-72 di Jenewa, Swiss.
Menkes memaparkan bahwa pertemuan itu dimaksudkan untuk mempromosikan pengembangan tiga bidang kerja sama. Salah satunya, memperkuat sistem kesehatan, khususnya perawatan medis pada lansia.
Selain itu, dibahas juga soal pengendalian penyakit menular termasuk antimikroba resistensi, serta keamanan kesehatan global.
“Kita berharap konferensi ini akan menghasilkan ide-ide dan rekomendasi serta kontrol terhadap resistensi antimikroba di tingkat global,” ucap Menkes Nila, seperti dilansir Antara, Selasa (21/5).
Menkes menekankan, implementasi adalah tujuan utama dalam kerja sama yang terjalin ini. “Tidak hanya didiskusikan saja, tetapi yang penting adalah bagaimana mengimplementasikannya di Indonesia. Jadi bukan hanya sekadar kita berdiskusi untuk teori tapi action,” tuturnya.
Nila menilai, Belanda sangat terkenal dengan program dokter keluarga (primary health care). Terlebih lagi, program tersebut dilakukan dengan konsultasi yang mengandalkan pemanfaatan teknologi, serta juga menjamin data pasien.
“Kami melihat, primary health care sebagai gate keeper. Contohnya untuk skrining kanker serviks bisa dilakukan di Puskesmas. Masyarakat tidak harus pergi ke tempat yang lebih jauh tapi bisa lebih dekat dengan Puskesmas atau Klinik Mandiri,” singkatnya. (Shanies Tri Pinasthi)