c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

25 April 2020

11:11 WIB

Imbas Covid-19, 335 TKI Direpatriasi dari Sri Langka dan Maladewa

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Imbas Covid-19, 335 TKI Direpatriasi dari Sri Langka dan Maladewa
Imbas Covid-19, 335 TKI Direpatriasi dari Sri Langka dan Maladewa
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (23/4/2020). Jelang ramadhan Malaysia mendeportasi 246 PMI bermasalah dan repatriasi enam WNI melalui PLBN Entikong karena melanggar Undang-Undang Keimigrasian pemerintah setempat. ANTARAFOTO/Agus Alfian

JAKARTA - Sebanyak 335 pekerja migran Indonesia direpatriasi dari Sri Lanka dan Maladewa. Mereka terpaksa harus kembali ke Tanah Air karena mata pencaharian mereka terdampak wabah virus corona atau covid-19.

Berhenti beroperasi perusahaan dan resor-resor di Maladewa, tidak lagi mampu membayar gaji pekerja migran Indonesia secara penuh. Karenanya, repatriasi menjadi jalan terbaik untuk menghindari telantarnya mereka pada bulan-bulan mendatang.

Atas permintaan dari sejumlah perusahaan/resor dan pekerja Indonesia yang menetap di Sri Lanka dan Maladewa, KBRI Colombo kemudian memfasilitasi repatriasi. KBRI berkolaborasi dengan Hayleys Aviation, selaku General Sales Agent (GSA) Garuda Indonesia di Colombo, Sri Lanka.

Repatriasi dilakukan oleh KBRI Colombo pada Jumat (24/4) menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dicarter khusus atas biaya perusahaan/resor dan pekerja Indonesia secara mandiri. Tanggal 24 April 2020 inipun, menjadi hari bersejarah buat Garuda Indonesia yang mendarat untuk pertama kalinya di Maladewa.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4), KBRI Colombo menyebut, sejumlah perusahaan yang meminta pemulangan pekerja asal Indonesia adalah resor mewah, resor bintang lima, resor bintang empat, restoran, ritel, manufaktur, spa, dan sektor domestik.

Puluhan perusahaan tersebut memanfaatkan momentum saat arus kas (cashflow) mereka belum terlalu anjlok, untuk membiayai kepulangan pekerja migran ke Indonesia. Sebagian besar pekerja Indonesia yang bekerja di sektor-sektor tersebut tidak akan lagi menerima gaji, secara penuh mulai April ke depan.

Komunikasi efektif dengan pihak perusahaan dan resor-resor, kata KBRI Colombo, menjadi sangat penting guna menjamin kelancaran proses repatriasi. KBRI Colombo mengaku akan terus mengupayakan berbagai cara melalui koordinasi dengan berbagai pihak di Maladewa, demi kemudahan para pekerja Indonesia untuk ikut dalam penerbangan khusus ini.

Pesawat Garuda Indonesia yang dipiloti oleh Kapten Edwin Ricardo, tiba di Colombo pada Jumat sekitar pukul 16:30 waktu setempat untuk membawa 42 pekerja Indonesia dari Sri Lanka. Kemudian pesawat lepas landas dari Colombo pukul 20.00 menuju Male Airport, untuk membawa pulang 293 pekerja lainnya dari Maladewa.

Pesawat dijadwalkan tiba akhir Denpasar, Bali sebagai tujuan, pada Sabtu pukul 10:10 WITA. Sekadar informasi, dari total pekerja migran Indonesia yang direpatriasi, 80% diantaranya merupakan warga Bali, sedangkan sisanya berasal dari beragam daerah, antara lain Surabaya, Makassar, dan Lombok.

Selain repatriasi ke Denpasar, KBRI Colombo juga akan merepatriasi ratusan pekerja migran lainnya dengan tujuan Jakarta yang sementara ini dijadwalkan pada akhir April. Repatriasi mandiri ini diharapkan menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi pekerja migran Indonesia khususnya di Maladewa akibat wabah covid-19.

Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk permasalahan yang dihadapi pekerja migran Indonesia yang belum terakomodasi dalam repatriasi mandiri ini. KBRI Colombo sendiri telah memetakan potensi permasalahan yang dihadapi pekerja asal Indonesia di Maladewa, untuk dapat tertangani secara maksimal.

Berdasarkan data imigrasi Maladewa, saat ini tercatat sebanyak 3.151 WNI menetap di Maladewa, yang sebagian besar diantaranya bekerja pada sektor pariwisata, konstruksi, perhotelan dan restoran. Sementara di Sri Lanka, terdapat sekitar 200 pekerja migran Indonesia dari total 426 WNI yang tercatat oleh KBRI dan imigrasi Sri Lanka. (Faisal Rachman) 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar