09 September 2020
18:28 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum menyerahkan hasil kajian mengenai pemanfaatan Tol Dalam Kota untuk jalur sepeda kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menargetkan akan menyerahkan hasil kajian pada hari ini, Rabu (9/9).
"Saya belum menerima bahan simulasinya seharian dari Dishub DKI. Saya sudah tunggu tapi belum ada, mungkin belum siap," kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat dihubungi di Jakarta dikutip Antara, Rabu (9/9).
Kajian dan simulasi komputasi untuk jalur sepeda di tol tersebut, kata Danang, harus dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk kemudian menjadi bahan pembahasan rapat bersama BPTJ dan pihak berwenang lainnya di Kementerian PUPR.
"Kami tidak melakukan kajian sendiri, kami mengevaluasi hasil data yang dikumpulkan oleh DKI untuk kemudian hasilnya direkomendasi ke menteri. Dari kemarin saya tunggu belum ada datang, mungkin belum siap," ujar Danang.
Sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pihaknya tengah melakukan kajian untuk mematangkan rencana jalur sepeda di tol lingkar dalam ruas Cawang–Tanjung Priok dan juga melakukan simulasi dengan menggunakan software transportasi.
"Kami sedang melakukan simulasi yang mudah-mudahan hari Rabu hasil simulasi ini akan kami paparkan kepada stakeholder yang ada untuk mengambil kebijakan ke depan terkait dengan implementasi," kata Syafrin tempo hari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkirim surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan keinginan adanya jalur sepeda di jalan tol khusus sepeda balap (road bike) di Hari Bebas Berkendaraan Bermotor (HBKB/CFD).
Surat permohonan bernomor 297/-1.792.1 yang berisi rencana pembuatan jalur sepeda di tol lingkar dalam Cawang-Tanjung Priok (ruas Kebon Nanas-Plumpang) itu, tertanggal 11 Agustus 2020 dan akhirnya ramai dibicarakan oleh pengguna media sosial.
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan Jalan Tol Dalam Kota untuk lintasan sepeda janggal dan tidak masuk akal. Menurut Gilbert, selain tidak penting, pemanfaatan jalur tol untuk sepeda membahayakan pesepeda.
"Ini teramat janggal dan dari segi keamanan sangat tidak masuk akal. Ini kan hanya kebutuhan hari Minggu, dari Cawang ke Priok, sebaiknya jangan mengorbankan keselamatan masyarakat," kata Gilbert dilansir dari Antara, Rabu (26/8).
Menurut Gilbert, pengemudi kendaraan roda empat nantinya harus berkorban karena ruas tol sisi Barat tidak bisa digunakan, padahal pengemudi mobil sudah bayar. Alasan lainnya, kondisi angin di tol jalur layang tidak dapat diduga dan membahayakan pesepeda.
Selain itu, pemanfaatan jalur tol untuk sepeda membutuhkan tenaga pengawasan yang tidak sedikit. "Mengawasi masyarakat selama covid-19 saja tidak optimal, sekarang petugas mau ditambah kerjaan yang tidak jelas," tutur Gilbert. (Yanurisa Ananta)