30 September 2020
15:31 WIB
JAKARTA – Label fesyen Christian Dior memamerkan kain tenun ikat Indonesia di Paris Fashion Week yang berlangsung sepekan mulai kemarin, Selasa (29/9). Dior membuka pagelaran busana tahunan Paris itu secara fisik dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kami buat koleksi ini melalui pendekatan dengan lebih banyak ide desain. Kita hidup dengan cara yang berbeda pada saat ini dan lebih banyak tinggal di rumah dalam keintiman kita. Maka pakaian yang dikenakan juga harus mencerminkan gaya hidup baru ini," kata Direktur Kreatif Dior Maria Grazia Chiuri dikutip dari Antara, Rabu (30/9).
Para model berjalan diiring alunan suara paduan suara, memamerkan busana di antara instalasi seni yang mengingatkan kita pada jendela kaca patri bergaya Gotik. Jendela dekorasi karya seniman Italia, Lucia Marcucci itu dirancang menggunakan tambal sulam foto dan kliping koran.
Dilansir dari Reuters, Chiuri menampilkan sejumlah busana yang lebih longgar, garis-garis halus dengan kain-kain yang melambai. Diketahui sebelumnya Dior identik dengan koleksi busana seperti jaket bar klasik berstruktur dengan banyak kancing.
Namun pada koleksi kali ini ada sentuhan yang lebih lembut, seperti mantel musim semi yang menyerupai kimono dalam rangkaian motif paisley, garis-garis warna celup (tie-dye) serta motif dan aplikasi bunga.
Sejumlah merek fesyen ragu-ragu kembali mengadakan pertunjukan pagelaran busana fisik, akibat pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan banyak pagelaran yang tertunda selama berbulan-bulan.
Namun, Dior mantap melakukan pagelaran busana fisik yang dengan serius menerapkan jarak sosial dan protokol kesehatan.
Para tamu mengenakan masker wajah dan diminta untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Selain itu jumlah kerumunan untuk pagelaran busana fisik kini dibatasi maksimum 300 orang dari jumlah biasanya yang mencapai 800 hingga 1.000 orang.
Paris Fashion Week atau Pekan Mode Paris dibuka pada Selasa 29 September 2020 dan berlangsung selama sepekan hingga 6 Oktober. Pekan Mode Paris ini juga akan mencakup perpaduan acara baik fisik maupun digital. (Yanurisa Ananta)