08 Juli 2020
14:30 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal permohonan penutupan destinasi wisata Baduy yang diminta oleh masyarakat Suku Baduy (Kanekes). Pesan disampaikan Dedi melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya saat rapat kerja di DPR, Selasa (8/7).
"Saya ingatkan juga permohonan dari masyarakat Baduy untuk closing destinasi wisata. Karena kedatangan wisatawan menyebabkan kerusakan lingkungan, membuang sampah plastik, dan coretan di mana-mana. Tolong sampaikan ke Presiden untuk ditutup kepentingan destinasinya," kata Dedi.
Selain itu, dia juga mengungkapkan masyarakat Baduy terganggu dengan adanya eksploitasi kepentingan bisnis. Lantaran kepercayaan masyarakat Baduy masih menjunjung tinggi kesucian hidup dengan kesederhanaan dan kepasrahan kepada alam.
"Masyarakat Baduy tidak suka akan hal itu, misalnya jualan madu atas nama Baduy, jualan pernak-pernik atas nama Baduy, hal ini dianggap bisa mencoreng nama Baduy itu sendiri," ujar Dedi.
Dedi juga meminta agar kawasan hutan Suku Baduy diperluas. Saat ini, hutan yang menjadi tempat tinggal masyarakat Suku Baduy sudah terkikis karena terjadinya penebangan pohon.
Suku Baduy juga menolak bantuan covid-19 dari pemerintah. Mereka menilai jika menerima bantuan, harkat martabat mereka akan jatuh.
"Jadi biarkan Baduy menjadi peradaban dan guru kita semua. Kawasan hutannya juga mohon diperluas karena mereka semakin terkikis. Mereka masih bisa hidup dengan menolak bantuan, menurut mereka saat menerima bantuan itu menurunkan harkat martabatnya. Ini luar biasa," tutur Dedi.
Diketahui sebelumnya, Lembaga Adat Baduy di Banten sudah mengirim surat kepada Presiden. Mereka meminta wilayahnya dihapus dari peta destinasi wisata. Surat tersebut dikirim pada 6 Juli 2020.
Surat yang berisi permintaan agar wilayah Baduy dihapus dari destinasi wisata juga dikirimkan ke Gubernur Banten, Bupati Lebak, dan sejumlah kementerian terkait. (Gisesya Ranggawari)