c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

27 Agustus 2019

20:46 WIB

DKI Percepat Pembangunan Fasilitas Pejalan Kaki

DKI akan perluas trotoar untuk pejalan kaki di 31 titik dan 15 jembatan penyebrangan

DKI Percepat Pembangunan Fasilitas Pejalan Kaki
DKI Percepat Pembangunan Fasilitas Pejalan Kaki
Ilustrasi pembangunan sarana pejalan kaki. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

JAKARTA - Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mempercepat pembangunan fasilitas pejalan kaki di 31 ruas jalan protokol, arteri, dan penghubung, serta peningkatan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di 15 lokasi.

“Percepatan dilakukan untuk mendorong peralihan moda menuju transportasi publik dan meningkatkan kenyamanan masyarakat saat berjalan kaki,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, Selasa (27/8) saat melakukan jumpa pers di Taman Sepeda Melawai, Jakarta.

Dia menjelaskan, pelebaran trotoar itu bertujuan agar pejalan kaki dapat merasa nyaman ketika melewati stasiun serta halte. Selain itu juga mewujudkan mobilitas kawasan yang terintegrasi. Selain itu, Hari juga mengatakan revitalisasi trotoar ini juga dilakukan di 8 stasiun MRT Jakarta.

Hari menjelaskan, pembangunan ini akan dibagi menjadi beberapa tahap. Pada tahap pertama, akan dilakukan tahun ini di 10 titik. Di antaranya yakni Jalan DR Satrio, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Matraman Raya, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Kramat Raya dan Jalan Salemba Raya.

Kemudian juga akan dilakukan revitalisasi di Jalan Cikini Raya, Jalan Latumenten, Jalan Danau Sunter Utara, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Kemang Raya. Sisanya, Dinas Bina Marga dan Dishub akan merevitalisasi Pada tahap kedua, tahun 2020.

Hari mengatakan kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 tentang pengendalian kualitas udara di wilayah Ibu Kota.

Untuk 8 lokasi pertama pembangunan fasilitas pejalan kaki yang dilaksanakan di sekitar wilayah stasiun MRT yakni Jalan Lebak Bulus Raya, terintegrasi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus. Kemudian Jalan R.A. Kartini, terintegrasi dengan Stasiun MRT Fatmawati.

Lalu ada juga Jalan Fatmawati Raya, terintegrasi dengan Stasiun MRT Fatmawati, Stasiun MRT Cipete, Stasiun MRT Haji Nawi dan Stasiun MRT Blok A. Kemudian Jalan Cipete Raya, terintegrasi dengan Stasiun MRT Cipete dan Jalan Panglima Polim Raya, terintegrasi dengan Stasiun MRT Blok A dan Stasiun MRT Blok M.

Kemudian yang keenam yakni Jalan Sisingamangaraja, terintegrasi dengan Stasiun MRT ASEAN. Lalu Jalan Sudirman, terintegrasi dengan Stasiun MRT Bendungan Hilir dan Stasiun MRT Setiabudi. Serta yang terakhir Jalan K.H. Mas mansyur, terintegrasi dengan Stasiun MRT Bendungan Hilir.

Sementara itu, untuk pembangunan JPO akan dibangun di 15 lokasi, diantaranya JPO Sugiyono (Masjid Al Abidin), JPO Warung Jati Barat (Masjid Assalafiyah), JPO Kyai Caringin (RS Tarakan), JPO Fatmawati (RS Fatmawati), JPO Raya Pasar Minggu (FO Tanjung Barat), JPO Lenteng Agung (FO Lenteng Agung - IISIP), JPO Suryopranoto (Petojo Busway), JPO Pos (Pasar Baru Busway), JPO Tubagus Angke (RPTRA Kalijodo), JPO Bintaro Permai (FO Bintaro Permai).

Kemudian JPO juga akan di bangun di JPO Raya Bekasi (Taman Modern), JPO KH Mas Mansyur (Muhammadiyah), JPO Tubagus Angke (Perdana Kusuma), JPO Saharjo (Menteng Pulo), JPO Jembatan Dua Raya (Arwana IV).

Pembangunan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar di seluruh lokasi tersebut mengikuti ketentuan standar dengan ruang bebas minimal 1,5 meter dan desain yang bervariasi mengikuti karakteristik wilayah/kawasan. Trotoar juga dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang disabilitas berupa ubin pemandu dan jalur/ramp landai.

Untuk sosialisasi wilayah pembangunan, Dinas Bina Marga telah menyiapkan papan informasi proyek yang memuat rancangan pembangunan trotoar dan bangunan pelengkapnya. Dengan adanya papan informasi ini diharapkan masyarakat mengetahui rencana dan jangka waktu pembangunan, serta kontraktor pelaksana proyek sebagai bentuk pengawasan. (Rio Yudha)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar