c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

28 September 2018

11:01 WIB

DBD Renggut Nyawa Lima Warga Bojonegoro

Jumlah penderita DBD tahun ini mengalami peningkatan sekitar 30% dibandingkan 2017

Editor: Agung Muhammad Fatwa

DBD Renggut Nyawa Lima Warga Bojonegoro
DBD Renggut Nyawa Lima Warga Bojonegoro
Ilustrasi. Pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). ANTARA FOTO / Rahmad

BOJONEGORO – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah merenggut nyawa lima warga di Bojonegoro, Jawa Timur. Lima warga tersebut telah menderita DBD dari 247 penderita sejak tanggal 1 Januari 2018, yang disebutkan oleh Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Wheny Dyah, Jumat (28/9).

“Empat korban meninggal akibat DBD semuanya anak-anak dengan usia berkisar 3 hingga 9 tahun. Satu korban lainnya berusia 38 tahun”, terang Wheny sebagaimana diberitakan Antara, Jumat (28/9).

Sesuai data korban meninggal dunia akibat DBD lokasinya di Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Desa Sumberarum, Kecamatan Kasiman dan Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu.

Lanjutnya lagi, menurutnya jumlah korban meninggal tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Hanya saja jumlah penderita DBD tahun ini mengalami peningkatan sekitar 30% dibandingkan 2017. Meningkatnya jumlah penderita DBD tidak terpengaruh hujan, tetapi sepanjang ada sarang nyamuk dan genangan air bersih bisa memunculkan nyamuk aedes aegypti.

Kendati demikian, ia mengaku belum menerima seluruh data jumlah penderita DBD pada September 2018. Data jumlah penderita DBD pada Juli tercatat 22 penderita DBD, kemudian Agustus 2018 naik menjadi 26 penderita DBD.

"Yang jelas pada September ada kecenderungan jumlah penderita DBD meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memberantas sarang nyamuk aedes aegypti dengan melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) plus yaitu abatisasi atau menaruh ikan di bak/kolam penampungan.

Pemberantasan sarang nyamuk, lanjut dia seyogianya dilakukan sepekan sekali dengan kontinyu terutama dilakukan sebelum musim penularan terjadi. Bahkan usaha fogging sekalipun belum bisa menangani hingga akar. 

"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa tidak memberantas sarang nyamuk termasuk jentik-jentik”, tutupnya. (Nofanolo Zagoto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar