c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

21 November 2020

15:38 WIB

Butuh Partisipasi Masyarakat untuk Atasi Praktik Pemasungan

Masih terjadi praktik pemasungan oleh keluarga atau kerabat terdekat terhadap orang dengan penyandang gangguan mental

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Butuh Partisipasi Masyarakat untuk Atasi Praktik Pemasungan
Butuh Partisipasi Masyarakat untuk Atasi Praktik Pemasungan
Ilustrasi praktik pemasungan. ANTARA/SYAIFUL ARIF

JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) mendorong Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) menjalin sinergi dengan masyarakat untuk menangani penyandang disabilitas. Utamanya penyandang disabilitas mental.

"Dengan kerja sama tersebut jangkauan layanan lebih luas," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam keterangannya, seperti dilansir Antara, Sabtu (21/11).

Ia tidak memungkiri, masih terjadi praktik pemasungan oleh keluarga atau kerabat terdekat terhadap orang dengan penyandang gangguan mental.

Maka dari itu, ia meminta partisipasi masyarakat dalam mengatasi persoalan tersebut. LKS pun didorong berkolaborasi dengan warga, bila ada kejadian pemasungan di wilayahnya.

"Misalnya terjadi pemasungan di wilayah Sulawesi, LKS di sana bisa merespons dengan cepat, tapi dengan pemahaman sama, bukan sekadar respons darurat, karena ini sudah ada pola dan sistemnya," jelasnya.

Respons bisa saja dengan merujuk ke balai Kemensos terdekat atau bisa dipertahankan di keluarga, dan pekerja Kemensos bisa mendampingi bersama LKS, atau dikuatkan rujukan ke rumah sakit jiwa.

LKS adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

LKS mempunyai fungsi sebagai mitra pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Kemensos terus menjalin kolaborasi atau kemitraan dengan LKS guna memastikan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas.

Salah satunya lewat kegiatan Peningkatan Kapasitas LKS Mitra Kerja yang digelar Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi di Kota Bandung, Kamis (19/11) malam.

Dalam kegiatan tersebut Kemensos menyosialisasikan arah kebijakan untuk memastikan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hidup kaum disabilitas.

Kemudian, program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), yang memiliki platform bagaimana melakukan rehabilitasi sosial bagi keluarga, komunitas, dan residensial secara dinamis, terintegrasi dan saling melengkapi melalui kegiatan pemenuhan hidup layak, bantuan keluarga, perawatan sosial, terapi fisik, mental, spiritual, keterampilan dan kewirausahaan.

Melalui kegiatan tersebut, Harry optimistis kerja sama bisa terjalin baik dengan seluruh LKS. (Nofanolo Zagoto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar