09 September 2019
17:41 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor, Dedi A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima komitmen dari Grab Indonesia untuk membangun shelter atau tempat tunggu bagi ojek online (ojol). Dia menilai tempat itu sebagai solusi awal untuk mengurai kemacetan di kota hujan.
“Untuk permulaan akan dibangun di Jalan Mayor Oking dan Paledang dengan membangun tempat tunggu (shelter) agar tidak lagi ada kesemrawutan yang mengakar di sana,” kata Dedi, Senin (09/9) saat dihubungi Validnews.
Dedi tidak bisa memastikan kapan pembangunan shelter ojol ini dimulai. Dia berharap, komitmen Grab Indonesia akan diikuti perusahaan lain. Ataupun membantu mencarikan solusi lain dari permasalahan kemacetan karena pengemudi ojol sembarangan memarkirkan kendaraannya.
Untuk masalah kemacetan di kota Bogor, Dedi mengatakan angkutan kota atau angkot sudah tidak menjadi masalah lagi dalam kemacetan. Terlebih Pemkot Bogor sudah menegaskan untuk tidak memperpanjang izin 800 unit angkot tahun 2019 ini.
Kini, keberadaan ojol juga ikut menyumbang kesemrawutan lalu lintas, khususnya di tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat.
Dedi tidak bisa memastikan kapan pembangunan shelter ojol ini dimulai.
Selain kesepakatan untuk membangun shelter, Grab Indonesia juga akan membantu dalam pembangunan infrastruktur jalanan kota Bogor. Salah satu contoh pembangunan infrastruktur transportasinya adalah zebra cross yang akan disesuaikan untuk kebutuhan transportasi online.
Kemudian juga, Grab akan melakukan pembinaan pengemudi ojol dalam menunjang pariwisata kota Bogor. Agar ke depannya, pengemudi ojol mampu memudahkan untuk menuntut para wisatawan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata strategis di kota Bogor.
Setelah itu, Grab Indonesia juga akan mengadakan Grab Weels atau skuter listrik serta pembangunan infrastruktur transportasi salah satunya zebra cross.
Sementara itu, Presiden Direktur (Presdir) Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyadari para pengemudi yang ‘ngetem’ menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan secara bersama-sama.
Karena itu, Grab berkomitmen untuk membangun lima shelter yang memang menjadi titik kepadatan permintaan penumpang. Antara lain di Paledang, Mal Botani Square, Mal Lippo Eka dan Lippo Keboen Raya serta Bogor Trade Mal (BTM).
Untuk pembangunannya, sambung dia, tentu akan dikonsultasikan serta dikoordinasikan dengan Pemkot Bogor, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. (Rio Yudha)