c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

16 Maret 2018

10:00 WIB

Bank Pemerintah Imbau Nasabah Waspadai 'Skimming'

Kelalaian nasabah ikut menjadi penyebab

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Bank Pemerintah Imbau Nasabah Waspadai 'Skimming'
Bank Pemerintah Imbau Nasabah Waspadai 'Skimming'
Ilustrasi ATM Bank BUMN. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

MAKASSAR – Perbankan milik pemerintah mengimbau nasabahnya agar tetap waspada saat melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM). Imbauan ini menyusul terungkapnya praktik ‘skimming' atau tindakan pengkloningan data nasabah di ATM yang terjadi pada bank pelat merah.

"Kami imbau agar nasabah tetap waspada. Meski security data Bank Mandiri sangat baik akan tetapi akan lebih baik bila nasabah tetap mewaspadai itu," sebut Retail Founding Head Bank Mandiri Regional XI Sulawesi Maluku, Poster Simbolon seperti dikutip dari Antara di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/3).

Menurut Poster, pengamanan dan keamanan nasabah salah satu bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dilakukan semaksimal mungkin, sehingga data nasabah akan terlindungi secara baik. Selain itu, Bank Mandiri juga menjamin dan menjaga data nasabah agar tetap aman.

Poster melanjutkan, nasabah Bank Mandiri juga diwajibkan menggunakan pin sebanyak dua kali saat melakukan transaksi di setiap ATM. Yakni saat masuk maupun ketika menarik atau menyetorkan uang di ATM.

“Inilah salah satu proteksi kami kepada nasabah. Kalaupun terjadi proses kloning, mungkin ada kelalaian nasabah itu sendiri, yang bisa saja memberikan nomor pin ke orang lain," ujar Poster.

Poster meyakini, sangat mustahil pelaku skimming mengambil data bila digesek atau menarik uang di ATM baik itu menggunakan kartu kredit maupun debet bila tidak mengetahui data ataupun pin nasabah bersangkutan.

Selain mengimbau untuk waspada saat melakukan transaksi di ATM, Poster mengingatkan nasabah tidak sembarangan membeli atau berbelanja di toko online. Nasabah menurutnya harus mengetahui secara jelas status toko tersebut, apakah terdaftar di instansi terkait.

"Tidak usah takut berbelanja di toko online asalkan tokonya legal. Kalau sembarang belanja dengan harga tidak wajar tentu risikonya selain kena tipu bisa saja data nasabah diambil pelaku." tambahnya.

Mengenai dengan penipuan melalui data nomor telepon nasabah, lanjut Poster kembali mengingatkan agar nasabah tidak sembarang memberikan nomor telepon saat bertransaksi, sebab nomor telepon sekarang sudah menjadi bagian dari data penting nasabah.

"Jelasnya seluruh data nasabah kami amankan, kalaupun itu keluar dari pihak Bank Mandiri tentu sudah ada sanksi berat. Bila ada orang yang tidak dikenal menelepon, sebaiknya nasabah waspada, tidak perlu diladeni agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingikan," tambahnya.

Sebelumnya, praktik skimming dialami belasan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri Jawa Timur. Secara mendadak, dana belasan nasabah yang tersimpan di bank pelat merah itu hilang bahkan saldonya berkurang antara Rp500 ribu—Rp4 juta bahkan ada mencapai Rp10 juta.

Pihak BRI memang telah mengganti uang nasabah yang raib dicuri pelaku skimming. Meski terjadi peristiwa itu, stabilitas perbankan tetap berjalan normal. Tim dari BRI setempat juga melakukan patroli pada semua ATM di Kediri untuk mengantisipasi hilangnya dana nasabah akibat praktik kloning.

Pihak perbankan menilai praktik skimming dilakukan orang ahli dan ini merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar