13 Desember 2019
15:41 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan, Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek atau Japek II Elevated aman dilalui, sekalipun kontur jalan tersebut terlihat agak naik dan turun. Menurutnya, Kementerian PUPR telah menguji kekuatan infrastruktur Tol Layang Japek sehingga secara konstruksi tidak ada masalah.
"Pasti, pasti aman untuk dilalui. Kita ada pengujian yang dilakukan oleh KKJTJ atau Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan dari Bina Marga," ujar Danang seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut dia, pihaknya sudah memiliki standar supergradien dan superelevasi sesuai design speed. Asal tahu saja, sejauh ini, kecepatan kendaraan di jalan tol ini dibatasi maksimal 80 kilometer/ jam. Pendeknya, kata Danang, dilihat secara geometrik, Tol Layang Japek II dinilai tidak memiliki masalah.
"Kalau saya lihat karena (jalur) sebelahnya itu (kereta cepat dan LRT) secara teknis, desain geometrik dan radiusnya lebih kecil serta supergradien-nya juga lebih kecil. Sementara kalau yang jaringan jalan, secara geometrinya lebih fleksibel, bisa naik turun," ujarnya membandingkan.
PT Waskita Karya sendiri, sebagai kontraktor Tol Layang Japek II meyakini, desain proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dibangun dengan konstruksi yang berkualitas. Pernyataan itu diungkapkan Project Manager Japek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fathur Rozaq menanggapi pemberitaan foto di sejumlah media sosial yang menampilkan konstruksi jembatan Japek II Elevated yang meliuk-liuk.
"Foto yang beredar di media sosial adalah tidak benar, kami sudah melakukan pengecekan di lokasi," kata Rozaq dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan kriteria desain proyek Jalan Tol Japek II Elevated itu dirancang untuk kecepatan kendaraan maksimal 80 km per jam, dengan jarak pandang 110 meter.
"Itu dituangkan dalam parameter alignment vertikal dan horizontal yang mengadopsi standar ukuran jari-jari tikungan, panjang lengkung, kelandaian maksimum dan lain-lain yang sifatnya teknis," ucapnya.
Ia menambahkan uji beban dan uji laik fungsi juga telah selesai dilaksanakan. Dengan begitu, jalan tol Japek Elevated II itu sudah dapat difungsikan untuk natal dan tahun baru 2019.
"Semua jembatan didesain ada expansion joint -nya, sebagian besar sambungan pada proyek Japek II Elevated ada di setiap 180 meter dan sambungan (expansion joint) ini didesain untuk tahan gempa," katanya.
Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya menuturkan, pembangunan jalan tol tersebut tergolong sangat rumit karena begitu banyak kendala.
“Ini kalau kita lihat betapa rumitnya kalau kita terlambat membangun infrastruktur. Seperti jalan tol ini. Itu kesempatan memasang glidernya hanya 3-4 jam per hari karena lalu lintas padat dan hanya malam hari,” tuturnya.
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). PT Jasa Marga melakukan pembenahan dengan perbaikan siar muai (expansion joint) di puluhan titik Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), jelang beroperasi fungsional pada 20 Desember 2019. ANTARAFOTO/Risky Andrianto.
Helipad
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengusulkan dibangunnya landasan udara atau helipad. Hal ini menurutnya diperlukan untuk kepentingan evakuasi jika terjadi kecelakaan di jalan tersebut.
"Saya juga sampaikan, dulu pernah saya usulkan ke Jasa Marga, dari Asosiasi Tol Indonesia kalau bisa konsorsium membuat sebuah helipad dan menyiapkan helikopternya," ujar Budi Setiyadi di Tol layang Japek, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis.
Menurutnya, hal yang penting disiagakan pertama kali di Tol layang Japek adalah sistem. Dengan begitu, jika suatu saat terjadi kecelakaan, sistem sudah berjalan, terutama terkait dengan penanganan korban.
"Cuma kalau kerusakannya fatal, maka memang kehadiran mobil derek harus disiapkan dengan baik," ujarnya.
Asal tahu saja, tol layang Japek II, sedianya akan dilengkapi berbagai fitur keselamatan, seperti area balik arah darurat atau emergency u turn di delapan lokasi, emergency exit ramp di dua lokasi dan emergency parking bay di empat lokasi. Selain itu Tol layang Japek ini juga dipasangi kamera CCTV di 113 titik dan sejumlah rambu lalu lintas. (Faisal Rachman)