c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

04 Maret 2021

19:37 WIB

BNPB Diminta Gunakan Helikopter Atasi Karhutla

Pakai metode water bombing. Satgas Karhutla Riau kewalahan

BNPB Diminta Gunakan Helikopter Atasi Karhutla
BNPB Diminta Gunakan Helikopter Atasi Karhutla
Helikopter milik BNPB melakukan water bombing pada kebakaran lahan di Kawasan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Minggu (22/9/2019). ANTARAFOTO/Bayu Pratama S

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR, Effendi Sianipar meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ikut turun tangan membantu pemerintah mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya, di Provinsi Riau. Menyusul pernyataan Satgas Karhutla provinsi Riau yang mengaku kewalahan melakukan pemadaman di provinsi tersebut.

"BNPB harus ikut membantu, kalau perlu Ketua BPNB juga ikut turun tangan membantu penanggulangan dengan mengirimkan helikopter water bombing ke lokasi. Sekali lagi, ini masyarakat Riau yang meminta," ujar Effendi kepada wartawan, Kamis (4/3).

Ia memaparkan, sampai saat ini sebanyak tujuh Kabupaten di Provinsi Riau masih dilanda karhutla berdasarkan data yang diterimanya dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Klimatologi (BMKG) Provinsi Riau per 4 Maret 2021.

Ketujuh Kabupaten itu terdiri dari Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan yakni dengan jumlah titik panas sebanyak 11 titik. Selanjutnya, Kabupaten Siak 10 titik, Kepulauan Meranti sebanyak delapan titik, Rokan Hilir dan Dumai masing-masing enam titik dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak tiga titik.

"Per hari ini dari tujuh Kabupaten di Riau yang masih dilanda karhutla, terdapat sebanyak 55 titik api. Kondisi ini sudah terus berlangsung selama satu pekan terakhir, jadi tolonglah," tegas Politisi PDI-Perjuangan itu.

Satgas Karhutla Riau, Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Syech Ismed mengakui Satgas Karhutla di Riau membutuhkan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan titik api. Lantaran, selama dua bulan terakhir ini, titik api Karhutla di Riau semakin meluas.

"Kita memang butuh water bombing, selain juga tentunya modifikasi cuaca yang biasa disebut hujan buatan, karena itu akan membantu sekali untuk pemadaman titik api di lokasi," ucap Syech Ismed, Kamis (4/3).

Terhitung sejak Januari 2021, karhutla di Provinsi Riau sudah mencapai 248 hektare. Atas dasar ini, Pemerintah Provinsi Riau langsung menetapkan Provinsi Riau berstatus Siaga Karhutla sampai Oktober 2021

Syech Ismed menyampaikan, saat ini Satgas Karhutla terus berupaya memadamkan titik api karhutla di beberapa wilayah yang ada di Riau. Menurut catatan dia, wilayah seperti Rupat, Pematang Bulu, Lubuh Gaung, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Pelalawan juga masih terdapat titik api yang cukup luas.

"Namun, kami pastikan saat ini Satgas Karhutla Riau masih melaksanakan pemadaman serta melakukan pendinginan pasca karhutla," tutur dia.

BNPB pada 2020 menyiagakan 28 helikopter untuk cegah karhutla. Semua helikopter itu disebar di lima provinsi paling rawan Karhutla untuk memadamkan titik api dengan metode water bombing.

Sebanyak tiga helikopter disiagakan di Provinsi Jambi, 11 di Sumatra Selatan, dan delapan di Riau. Lalu satu helikopter di Kalimantan Barat dan lima di Kalimantan Tengah. Komposisi ini dapat digerakkan ke wilayah lain dengan tingkat keparahan berbeda. (Gisesya Ranggawari)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar