c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

21 Maret 2018

16:27 WIB

BNI Periksa Belasan Ribu ATM Cegah 'Skimming'

Sebagai langkah pencegahan skiming beberapa melakukan pengecekan keamanan ATM

Editor: Agung Muhammad Fatwa

BNI Periksa Belasan Ribu ATM Cegah 'Skimming'
BNI Periksa Belasan Ribu ATM Cegah 'Skimming'
Ilustrasi ATM Bank BUMN. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Jakarta- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan memeriksa kondisi seluruh 17 ribu mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik perseroan di Indonesia. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan belasan ribu mesin tersebut tidak terpasang alat penyadapan data (skimming) kartu ATM maupun debit nasabah.

"Kami ingin coba preventif, semua sistem kami lakukan pemeriksaan, juga semua ATM akan kami periksa ulang," kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Rabu (21/3).

Anggoro mengaku antisipasi ini menyusul semakin maraknya kasus skimming yang menimpa nasabah-nasabah bank lain. Dalam beberapa hari terakhir, puluhan nasabah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mengaku kehilangan dana secara misterius dengan total kerugian di atas Rp150 juta.

Untuk BNI, Anggoro mengklaim, belum menerima laporan dari nasabah tentang telah terjadi kehilangan dana atau tindak pidana dugaan skimming.

Menurut dia skimming itu memang setiap tahun ada. Poinnya adalah bagaimana setiap bank mengamankan sistem ATM dan juga mengedukasi nasabahnya dia.

Selain meningkatkan standar keamanan, Anggoro mengatakan perbankan juga harus meningkatkan edukasi kepada nasabah agar lebih memahami upaya mencegah skimming.

Selain di mesin ATM, skimming juga bisa terjadi di mesin perekam data elektronik (Electronic Data Capture/EDC).

Untuk mengantisipasi hal itu, lanjut Anggoro, perbankan harus mengoptimalkan sistem anti fraud (anti-kejahatan) di setiap infrastruktur sistem pembayaran.

"Dengan ini jika ada transaksi mencurigkan akan dihentikan oleh BNI," ujar dia.

Seiring dengan pencegahan skimming bank juga akan mengganti pita magnetik di kartu ATM/Debit menjadi teknologi chip. BNI menargetkan implementasi teknologi chip dalam kartu ATM/debit bisa mencapai 30% dari total kartu yang ada.


Hal yang sama juga dilakukan Bank Mandiri. Bank Mandiri akan memeriksa seluruh mesin ATM. Bahkan, untuk mesin ATM yang aktif digunakan seperti di Jakarta, pengecekan dilakukan setiap satu jam sekali.

"Tetapi untuk mesin ATM di daerah dan jarang digunakan pengecekan dilakukan sekali sehari," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas.

Kejahatan skimming kartu ATM/debit memiliki beberapa modus. Seperti menempelkan alat pembaca kartu di mulut mesin ATM serta kamera tersembunyi di penutup tombol PIN.

Alat pembaca kartu tersebut akan mengambil data kartu secara otomatis untuk penggandaan kartu. Sementara kamera tersembunyi diperlukan untuk mengetahui PIN dari kartu ATM.

Selain perbankan, nasabah juga diminta untuk aktif mengamankan data dalam kartu ATM/debitnya.

Rohan mengatakan nasabah perlu mengganti PIN secara berkala dan menjaga kerahasiaan PIN dari pihak manapun.

"Nasabah juga perlu mengaktifkan notifikasi SMS karena ketika terjadi transaksi mencurigakan, nasabah bisa langsung dapat notifikasi," ujarnya. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar