c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

02 Januari 2020

09:23 WIB

BKSDA Lampung Catat Banyak Konflik Buaya-Penduduk

Hampir tiap kabupaten di Lampung laporkan. Warga diminta waspada

BKSDA Lampung Catat Banyak Konflik Buaya-Penduduk
BKSDA Lampung Catat Banyak Konflik Buaya-Penduduk
Petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengamankan seekor buaya muara di BKSDA Wilayah III Jember, Jawa Timur, Rabu (25/7). BKSDA mengamankan satwa yang dilindungi, yaitu buaya muara yang dipelihara mulai tahun 2011, dari seorang warga Desa Garahan. Antara Jatim/Seno/18.

LAMPUNG TIMUR - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung mencatat, sepanjang tahun 2020 konflik satwa liar dengan manusia dilaporkan terjadi di kabupaten-kabupaten di wilayah provinsi ini.

"Konflik manusia dengan buaya di Lampung tiap kabupaten ada laporan, terutama di Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Tanggamus. Di Tanggamus sampai ada korban," urai Petugas BKSDA Lampung Muhamad Husen, di Lampung, Jumat (1/1) seperti dikutip dari Antara.

Hal itu dia katakana seusai jajarannya mengevakuasi buaya tangkapan nelayan dari Tempat Pelelangan Ikan Kuala Penet di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Jumat (1/1) malam.

Husen melanjutkan, setelah dievakuasi buaya muara sepanjang sekitar dua meter itu akan dikarantina dan kemudian dilepaskan kembali ke alam.

Dia juga mengatakan bahwa BKSDA dan Balai Taman Nasional Way Kambas akan menelusuri penyebab buaya tersebut keluar dari habitat dan sampai ke area pinggir pantai dekat Tempat Pelelangan Ikan Kuala Penet sehingga ditangkap oleh nelayan pada Jumat siang (1/1).

"Kita akan pelajari," lanjut dia.

Ia mengimbau warga waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di perairan yang dekat dengan habitat buaya. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar