23 Oktober 2019
19:00 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
MAGELANG – Angin kencang menerjang banyak wilayah di Tanah Air. Wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu juga tak terkecuali, dilanda angin kencang, Di wilayah ini, ribuan pohon pinus di Taman Nasional yang berada di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah patah dan tumbang diterjang angin kencang, dalam beberapa hari terakhir.
Ribuan pohon pinus yang patah dan tumbang itu berada di kawasan hutan di atas Dusun Kecitran, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. ecitran merupakan dusun tertinggi yang berada di lereng Gunung Merbabu.
"Saat ini masyarakat masih dalam proses pembenahan tempat tinggalnya yang mengalami kerusakan dan angin masih kencang. Sementara ini belum didata jumlah pohon yang patah atau tumbang menunggu kondisi aman," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Junita Parjanti, Rabu (23/10).
Junita, yang dikutip dari Antara, mengatakan pohon pinus di Merbabu ditanam sekitar 1953 hingga 1998. Junita mengatakan, pihaknya belum bisa mendata pohon yang patah, menunggu kondisi aman. Yang dilakukan kini adalah perbaikan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.

Ratusan Rumah Rusak
Terjangan angin kencang juga membuat 124 unit rumah di dua desa di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan rusak akibat diterjang angin kencang. Terkait hal ini, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni meminta jajaran pemerintah desa agar mendata kerusakan yang dialami warga terkena dampak angin kencang di Desa Rappoala dan Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu.
"Rumah yang rusak tersebut masing-masing 44 unit di Desa Rappoala dan 80 unit di Desa Rappolemba. Rata-rata rumah yang rusak itu atapnya dan dindingnya. Tim kami juga di lokasi masih melakukan pendataan, kerugian yang dialaminya seperti apa," ujarnya di Gowa, Rabu (23/10).
Dilansir Antara, angin kencang yang melanda kawasan dua desa pada Minggu (20/10) pagi lalu. tidak seperti hari-hari biasanya. Karena ini juga, dia meminta warga agar terus meningkatkan kewaspadaan dengan memantau kondisi cuaca angin kencang yang tidak menentu.
"Mari kita saling bekerja sama, menjaga kekompakan kita semua agar masalah ini dapat teratasi dengan sangat baik," ujarnya.
Nurhayati (41), salah seorang warga menyampaikan kondisi rumahnya rusak di bagian dinding kamar dan atap. Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa dibantu atap rumah (seng), terlebih kondisi rumahnya tergolong rusak berat.
"Bantuan atap seng ini kami butuhkan karena melihat sudah hampir memasuki musim hujan. Kami juga sangat berterimakasih banyak atas kedatangan Wabup Gowa melihat kondisi kami secara langsung, termasuk bantuan yang diberikan," ujarnya. (Rikando Somba)