14 Juni 2019
17:47 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BANJARMASIN – Keberadaan pemulung dalam mengurai gundukan sampah ternyata cukup efektif. Setidaknya, setiap harinya, lebih dari 200 pemulung mengais sekitar lima ton sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sebesar 90%-nya sampah jenis plastik itu,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Basirih Banjarmasin, Nurhidayanto di Banjarmasin, seperti diberitakan Antara, Jumat (14/6).
Nurhidayanto menambahkan kegiatan ratusan pemulung tersebut sama sekali tidak dipungut biaya. Kalaupun ada biaya sumbangan sukarela, hanya ditarik dari pengepul setiap kali mengeluarkan kumpulan sampah dari TPA. Hasil sumbangan tersebut diperuntukkan bagi kesejahteraan pekerja di TPA itu sendiri.
“Misalnya saat hari raya untuk tunjangan hari raya (THR) lah, atau ada yang sakit, meninggal, kawinan dan sebagainya sebagai dana bantuan ala kadarnya,” tutur Nurhidayanto.
Ia menambahkan, sejauh ini penanganan sampah di TPA tersebut berjalan sangat lancar dan tertata. Ditambah lagi dengan aktivitas pemulung yang sangat membantu pengelolaan sampah, khususnya dalam mengurangi timbulan sampah.
Tak heran, volume sampah yang masuk ke TPA tersebut setiap harinya mencapai 350 ton. Maka, aktivitas pemulung yang mampu mengambil 5 ton sampah per harinya jelas bermanfaat.
“Aktivitas pemulung di sini sangat membantu mengurangi tumpukan sampah, paling tidak lima ton bisa keluar setiap harinya dari TPA ini untuk dimanfaatkan lagi,” terangnya.
Terkait penanganan sampah sendiri, Nurhidayanto mengatakan pihaknya memanfaatkan peralatan berat, yakni lima ekskavator atau mesin pengeruk. Kelima alat berat itu dioptimalkan untuk menangani sampah di TPA seluas 20 hektare dari 39 hektare total lahan yang ada.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan penanganan sampah agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pengelolaan dan pemanfaatan terus dikembangkan.
“Dengan terus meningkatkan penanganan dan pemanfaatan sampah di sini, Banjarmasin sebagai peraih piala Adipura sebanyak 4 kali akan terus mengembangkan kreativitas dalam pengolahan sampahnya,” tutupnya. (Elisabet Hasibuan)