08 Mei 2020
17:07 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
SURABAYA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), memaklumi masih adanya ratusan masjid dan musala yang mengadakan ibadah Salat Tarawih dan Salat Jumat di tengah pelaksanaan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketua PCNU Surabaya, Achmad Muhibbin Zuhri di Surabaya mengatakan, sebenarnya sudah banyak masjid dan musala yang mengikuti seruan atau imbauan ulama, termasuk dari NU dan pemerintah selama pelaksanaan PSBB.
"Kita bisa memaklumi. Kan ada orang masih berat, sesuatu yang sudah menjadi inhern dalam kebiasaan hidup sehari-hari, tiba-tiba harus dihentikan. Itu suatu shock dan ini harus ditangani secara persuasif," katanya di Surabaya, seperti dilansir Antara.
Berdasar data Kementerian Agama (Kemenag) ada sekitar 290 dari 2.504 masjid dan musala di Surabaya yang melaksanakan ibadah Salat Tarawih di tengah pemberlakuan PSBB. Sementara, sekitar 96 masjid di Surabaya yang masih melaksanakan Salat Jumat.
Muhibbin berharap petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan pihak kelurahan lebih aktif melakukan pendekatan. Meski hal ini diakuinya bukan hal yang mudah, tapi tetap harus dilakukan bersama-sama.
"Tidak ada salahnya ibadah di rumah dalam kondisi seperti ini. Pada bulan Ramadan ini semua harus tetap gembira. Seorang mukmin akan sedih kalau melakukan maksiat. Makanya, dengan di rumah saja justru mengajarkan kita betapa nikmatnya bisa menjadi imam bagi anak dan istri," lanjutnya.
Selain itu, lanjut dia, yang terpenting lagi dari semua itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus menginstruksikan kepada semua warga Kota Pahlawan itu untuk berdoa dan bertobat kepada Allah SWT.
"Kemenangan rakyat Surabaya dalam perang 10 November itu berkat kekuatan doa dan ikhtiar," katanya. (Nofanolo Zagoto)