14 Maret 2020
13:46 WIB
JAKARTA – Menteri Sosial Juliari Batubara menuturkan, pihaknya tengah melakukan komunikasi yang intensif dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satu tujuannya, adalah untuk mengintegrasikan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Program Indonesia Pintar (PIP).
“Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) berulang kali meminta agar Kemensos dan Kemendikbud untuk mencoba, apakah PKH dengan PIP bisa diintegrasikan,” ucap Mensos dalam Press Gathering Weekend Bareng Kemensos, Jumat (13/3).
Disebutkan, Presiden Jokowi dalam rapat terbatas sebelumnya sudah menekankan untuk fokus pada tiga program, yakni bantuan sosial seperti PKH, bantuan pangan non tunai, serta PIP. Harapan dari terintegrasinya program lintas kementerian itu adalah mewujudkan pemenuhan kebutuhan bagi keluarga pra sejahtera secara menyeluruh.
“Keluarga pra sejahtera itu benar-benar bisa mendapatkan program-program bantuan sosial dari negara dengan terintegrasi. Ada bantuan pendidikannya, ada bantuan sembakonya, ada bantuan pendampingan misalnya ibu hamil, dan lain-lain,” bebernya.
Mensos mengakui, pengintegrasian PKH dan PIP bukan hal yang mudah, mengingat dua kementerian tersebut memiliki basis data masing-masing. Sejalan dengan itu, proses pengkajian juga masih dilakukan.
“Saya dan Pak Nadiem sudah berulang kali meeting untuk rencana ini. Mudah-mudahan, kalau memang disetujui presiden, mungkin tahun depan kita sudah bisa mengintegrasikan antara PKH dan PIP. Ini tahun bukan dari saya angkanya, ini dari Pak Nadiem,” tandasnya.
Pada pertengahan November 2019 lalu, Mendikbud Nadiem memandang banyak sekali tumpang tindih data yang bisa mempengaruhi program seputar SDM, baik itu soal kemiskinan ataupun pendidikan. Adapun salah satu yang ia soroti adalah data untuk pemberian KIP.
Saat itu, Mensos Juliari memperkirakan persentase penerima PKH yang telah mendapat KIP masih kurang dari 50%. (Shanies Tri Pinasthi)