c

Selamat

Rabu, 24 April 2024

NASIONAL

25 Oktober 2021

19:41 WIB

2 Bibit Siklon Tropis Tumbuh, Ini Dampaknya Bagi Indonesia

Cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin

Penulis: Seruni Rara Jingga

Editor: Nofanolo Zagoto

2 Bibit Siklon Tropis Tumbuh, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
2 Bibit Siklon Tropis Tumbuh, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
Pantauan dua bibit siklon tropis yang tumbuh di wilayah Filipina dan Laut China Selatan (ANTARA/HO.BMKG)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau dua bibit siklon tropis yang tumbuh di Belahan Bumi Utara (BBU) Indonesia, yakni Bibit Siklon Tropis 98W dan Bibit Siklon Tropis 99W.

Bibit Siklon Tropis 98W tumbuh di Samudra Pasifik Barat sebelah Timur Filipina, tepatnya di 13,5 LU dan 140,2 BT. Kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (54 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa.

Sementara, Bibit Siklon Tropis 99W tumbuh di Laut China Selatan, tepatnya di 10.5 LU, 117.8 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1007 hPa.

"Dalam 24 jam ke depan, Bibit Siklon 98W dan Bibit Siklon 99W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan resmi, Senin (25/10).

Dia mengatakan, Bibit siklon 98W dapat memberikan dampak tidak langsung berupa potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di Samudera Pasifik Timur Filipina.

Sementara itu, Bibit Siklon 99W dapat memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

Siklon Tropis 99W juga memberi dampak berupa gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter yang dapat terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna dan perairan Kepulauan Subi hingga Serasan. 

Selain itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter dapat terjadi di Laut Cina Selatan.

Adapun dampak berupa potensi gelombang laut tersebut berlaku sejak Minggu (24/10) pukul 12.00 Waktu Universal Terkoordinasi (UTC) hingga Senin (25/10) pukul 12.00 UTC.

Selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, kata Guswanto, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin. Kedua fenomena ini terpantau aktif dan dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia.

Selain itu, adanya pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga dapat meningkatkan konvektifitas di atmosfer dan potensi pertumbuhan awan hujan.

Secara umum, ujar Guswanto, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang untuk periode 25 hingga 30 Oktober 2021 masih dapat terjadi di beberapa derah Indonesia. Wilayah-wilayah tersebut, di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.

Selanjutnya, Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar