15 Agustus 2025
13:13 WIB
Wujudkan Generasi Sehat Dengan Vaksinasi HPV Dan Aksi Nyata
Kanker leher rahim termasuk jenis kanker yang dapat dicegah. Salah satu cara yang terbukti efektif adalah melalui imunisasi HPV.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi Vaksin HPV. Shutterstock/OneSideProFoto |
JAKARTA - Kanker leher rahim masih menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, tercatat lebih dari 36.000 kasus baru setiap tahun, dengan lebih dari 20.000 kematian.
Padahal, kanker leher rahim termasuk jenis kanker yang dapat dicegah. Salah satu cara yang terbukti efektif adalah melalui imunisasi HPV.
Tanpa langkah pencegahan yang terencana dan berkelanjutan, diperkirakan Indonesia bisa kehilangan hingga 1,7 juta perempuan pada tahun 2070. Kesadaran akan pentingnya pencegahan sejak dini ditegaskan oleh Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Rodman Tarigan.
Menurutnya, Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker leher rahim, sehingga vaksin HPV direkomendasikan sebagai imunisasi rutin pada anak usia 11–12 tahun, sebelum mereka terpapar virus tersebut.
"Jika terlewat, dua dosis vaksin HPV masih direkomendasikan bagi yang memulai rangkaian vaksin sebelum usia 15 tahun. Penting bagi semua pihak memahami urgensi ini, apalagi berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif mencegah infeksi yang berpotensi berkembang menjadi kanker leher rahim di kemudian hari," ujar dr. Rodman dalam keterangan yang diterima.
Pemerintah juga menempatkan pencegahan sebagai prioritas. Melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030, Kementerian Kesehatan menunjukkan komitmen melindungi perempuan Indonesia.
Target yang ditetapkan adalah cakupan vaksinasi HPV sebesar 90% pada anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 usia 11–12 tahun hingga tahun 2030. Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperluas cakupan, termasuk imunisasi kejar bagi remaja perempuan usia 15 tahun.
Dukungan dari komunitas menjadi kunci keberhasilan program ini. Salah satu langkah nyata adalah kampanye Tenang untuk Menang 2025 yang diinisiasi oleh MSD Indonesia dan didukung oleh Kementerian Kesehatan RI.
Kampanye edukasi kesehatan ini resmi dimulai di Bandung pada 14 Agustus, menandai rangkaian kegiatan tahun kedua yang akan digelar di berbagai wilayah Indonesia hingga November 2025.
"Kami percaya setiap perempuan berhak tahu, dilindungi, dan tumbuh menjadi perempuan hebat yang sehat dan kuat. Tenang untuk Menang hadir bukan hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran dan mendorong tindakan nyata dalam pencegahan kanker leher rahim," ujar George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia.
Dengan mengusung tema "Ibu Tenang, Anak Terlindungi, Indonesia Menang Lawan Kanker Leher Rahim", kampanye ini diharapkan dapat membangun percakapan di masyarakat, memperkuat peran komunitas, dan menggerakkan aksi bersama untuk mencapai eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.
"Saatnya bergerak bersama, membekali diri dengan pengetahuan yang tepat, dan memberikan perlindungan terbaik bagi generasi perempuan Indonesia," tutup George.