c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

03 Agustus 2024

15:13 WIB

Wibu4Planet, Wadah Pecinta Pop Jepang Kampanyekan Krisis Iklim Global

Krisis iklim yang semakin tak menentu menggerakkan banyak pihak untuk mengampanyekan isu ini. Salah satunya para pecinta pop Jepang dengan membentuk komunitas Wibu4Planet.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Wibu4Planet, Wadah Pecinta Pop Jepang Kampanyekan Krisis Iklim Global</p>
<p>Wibu4Planet, Wadah Pecinta Pop Jepang Kampanyekan Krisis Iklim Global</p>

Wibu4Planet. Ist

JAKARTA - Sebagai isu global yang semakin serius, krisis iklim disadari banyak pihak perlu lebih banyak disuarakan dengan berbagai cara. Dari kesadaran itu, sekelompok pecinta pop kultur Jepang yang memiliki semangat melawan krisis iklim, membentuk komunitas yang dinamakan "Wibu4Planet".

“Komunitas ini didirikan sebagai respons terhadap krisis iklim yang semakin parah dan kami melihat adanya kebutuhan untuk melibatkan berbagai komunitas dalam upaya mengatasi krisis tersebut,” kata Cyva Ardian Pradhika, Digital Campaigner Trend Asia, organisasi masyarakat sipil independen penggagas Wibu4Planet.

Didirikan di awal 2024, Wibu4Planetdibentuk untuk meningkatkan kesadaran bahwa krisis iklim merupakan ancaman nyata yang semakin terasa dampaknya di seluruh dunia. Bisa dilihat dengan kondisi panas ekstrem atau gelombang panas, serta bencana ekologis, seperti banjir, longsor, dan krisis pangan yang juga terjadi di Indonesia.

Komunitas ini menerapkan berbagai strategi kreatif dan menyenangkan dengan medium budaya pop Jepang, antara lain melalui anime, manga, dan musik. Sebab mereka melihat bahwa saat ini masih banyak kampanye isu lingkungan yang diwarnai bahasa teknis, sehingga sulit dipahami publik. Selain juga karena para wibu atau mereka yang menyukai budaya Jepang, adalah orang-orang yang sangat visual.

Wibu4Planet juga menggunakan cerita dan karakter dari anime dan manga populer untuk mengilustrasikan isu-isu lingkungan. Misalnya untuk menggambarkan kerusakan lingkungan di Pulau Wawonii.

Mereka bahkan sampai membuat maskot bernama Nekobu, yang berarti Kucing Bumi. Di logo komunitas tersebut terlihat Nekobu sedang memeluk bumi dengan erat. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa Nekobu sayang pada bumi.

Diungkapkan Cyva, karakter kucing dipilih sebagai maskot karena dalam manga dan anime Jepang, banyak sekali karakter yang terinspirasi dari kucing. Dalam sejumlah seri anime populer, kucing juga kerap muncul sebagai ikon.

Maka dari itu, Wibu4Planet 
kemudian memikirkan perlunya maskot yang mewakili budaya pop yang sangat Jepang dan dekat dengan dunia manga. Hingga kemudian kami memilih neko, yang artinya kucing.

"Sebagai simbol bahwa kucing tersebut sayang dan peduli bumi, dan bahwa ia juga merupakan bagian dari bumi, kucing itu diberi nama Nekobu. Nekobu akan mengajak siapapun menjadi hero dalam perjalanan menyelamatkan bumi dari penjahat lingkungan yang memperparah krisis iklim," kata Cyva.

Dalam anime dan manga yang mereka buat, Nekobu ini selalu dihadirkan berinteraksi dengan karakter anime dan manga yang sudah populer. Seolah masuk ke universe mereka, dalam komik singkat dan konten kreatif lain.

"Di seri manga singkat, Nekobu masuk ke dalam universe para anime. Kami ingin memperlihatkan isu iklim kepada audiens dengan cara mengangkat cerita-cerita yang sudah ada di manga, sekaligus memperkenalkan Nekobu," kata Cyva.

Cyva mengakui, sebenarnya banyak manga dan anime yang sudah menceritakan soal krisis iklim. Bahkan ada anime yang secara spesifik mengangkat cerita tentang tenggelamnya kota-kota di dunia. Karenanya bagi mereka, isu iklim bukanlah hal yang baru

Namun banyak isu iklim juga yang belum diketahui banyak wibu, khususnya yang ada di Indonesia. Seperti misalnya bahwa ada kaitan antara Jepang dan Indonesia. Di mana dalam Perjanjian Paris tertuang bahwa negara maju (seperti Jepang) berkontribusi besar terhadap emisi yang dampaknya kita alami sekarang di Indonesia. Karena itu, mereka punya tanggung jawab lebih besar untuk membantu negara-negara berkembang, seperti indonesia, untuk beralih ke energi bersih.

"Tapi, yang terjadi justru sebaliknya, Jepang sebagai negara maju malah berinvestasi pada energi kotor,” kata Cyva, menjelaskan.

Dalam berbagai kampanyenya, Wibu4Planet juga tidak melakukan sendiri. Mereka kerap kolaborasi dengan influencer, seperti cosplayer, ilustrator, dan KOL pegiat budaya Jepang. Mei 2024 lalu Wibu4Planet juga mendapat kesempatan untuk terlibat dalam Anime Festival Asia Indonesia (AFA).

Mereka menyajikan kampanye kreatif melalui doujinshi (komik pendek), berkolaborasi dengan penulis dan seniman lokal. Doujinshi tersebut diangkat dari anime, seperti Prince Mononoke, One Piece, Dr. Stone, dan Code Geass.

Wibu4Planet mengusung tema isekai, sebuah plot yang tokoh utamanya terlempar ke dimensi lain, dan membawa tokoh anime ke dalam beberapa isu lingkungan. Misalnya, deforestasi di Kalimantan, kerusakan hilirisasi nikel di Pulau Wawonii, permasalahan PLTU di Cirebon, dan gambaran lingkungan yang asri, jika menggunakan energi bersih dan berkelanjutan.

"Selain itu, kami juga menyajikan VR 360 dan mengajak para wibu, untuk menyaksikan visual One Piece Arc Wano Kuni, tapi dipadukan dengan kerusakan di Pulau Wawonii akibat pertambangan nikel," kata Cyva.

Selain lewat kehadiran di berbagai festival budaya Jepang, Wibu4Planet juga mencoba merangkul wibu yang tertarik dengan isu krisis iklim melalui kanal discord Wibu4Planet.

Kanal discord ini digunakan sebagai wadah untuk bertukar pengetahuan, diskusi, serta pertemuan daring dengan sesama member. Ketika bergabung dengan discord Wibu4Planet, member bisa langsung melihat panduan tentang hal-hal praktis apa saja yang bisa dilakukan.

Menariknya, di kanal ini mereka juga bukan hanya berdiskusi soal krisis iklim, melainkan tentang anime yang masih diputar, juga soal kabar terbaru anime dan bertukar meme. Bahkan bermain gim bersama.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar