c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

21 Januari 2025

11:12 WIB

Waspada Kandungan Kimia Berbahaya Dari Tali Smartwatch

Tim peneliti di Universitas Notre Dame di Amerika Serika menemukan adanya kandungan kimia di tali smartwatch dan pelacak kebugaran. Kandungan tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Waspada Kandungan Kimia Berbahaya Dari Tali <em id="isPasted">Smartwatch</em></p>
<p>Waspada Kandungan Kimia Berbahaya Dari Tali <em id="isPasted">Smartwatch</em></p>

Ilustrasi seseorang sedang menggunakan smartwatch. Freepik

JAKARTA - Penggunaan jam tangan pintar atau smartwatch dan produk pelacak kebugaran saat ini seakan sudah menjadi kebutuhan banyak orang dalam mendukung beragam aktivitas harian. Namun di balik itu, para peneliti memperingatkan kemungkinan adanya ancaman dari bahan-bahan kimia yang terkandung pada tali dari produk-produk tersebut.

Dilansir Medical Daily, tim peneliti di Universitas Notre Dame di Amerika Serikat dalam studi baru mengevaluasi 22 merek produk yang dapat dikenakan. Dari situ, sembilan di antaranya didapati mengandung asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dengan konsentrasi sangat tinggi.

Asam perfluoroheksanoat adalah sejenis zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan produk tahan air, panas, dan noda. Bahan kimia itu dikaitkan dengan gangguan kesehatan seperti masalah kesuburan, hipertensi akibat kehamilan, preeklamsia, peningkatan kadar kolesterol, penurunan respons imun, dan peningkatan risiko penyakit serius seperti kanker testis dan ginjal.

Pada anak-anak, bahan kimia tersebut dapat berpengaruh pada hormon dan perkembangan serta berisiko menyebabkan kerusakan hati, penyakit tiroid, dan asma.

Tim peneliti menguji sampel menggunakan analisis sinar ion emisi sinar gamma yang diinduksi partikel dan spektrometri massa tandem kromatografi cair, untuk menentukan total kandungan fluor pada produk, karena kadar fluor yang tinggi secara alami menunjukkan adanya PFAS.

Para peneliti juga mengidentifikasi jenis-jenis PFAS yang terkandung dalam produk jam tangan pintar dan alat pelacak kebugaran.

"Lima belas dari 22 tali produk yang kami uji memiliki persentase konsentrasi fluor total tinggi, dan sembilan mengandung PFHxA. Yang lainnya menggunakan beberapa surfaktan lain yang tidak teridentifikasi yang tidak termasuk dalam target analisis," kata Alyssa Wicks, penulis utama hasil penelitian, dikutip dari Antara.

"Hal paling luar biasa yang kami temukan dalam penelitian ini adalah konsentrasi yang sangat tinggi dari satu PFAS saja, beberapa sampel konsentrasinya di atas 1.000 bagian per miliar PFHxA, jauh lebih tinggi daripada sebagian besar PFAS yang pernah kami lihat dalam produk konsumen," kata Graham Peaslee, penulis hasil penelitian yang lain.

Saat ini, perangkat teknologi yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar dan alat pelacak kebugaran banyak digunakan orang. Menurut hasil studi, orang bisa memakai perangkat semacam ini selama rata-rata 11 jam sehari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar