28 Oktober 2023
08:56 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Songket Melayu merupakan salah satu wastra nusantara yang masih lestari sampai sekarang. Kain tradisional ini menggambarkan sebuah keindahan abadi dari proses tenun tangan, yang sarat akan nilai tradisi dan warisan budaya.
Dan seiring dengan perkembangan yang ada, eksistensi dari songket-songket ini pun semakin dinamis. Tak jarang songket melayu tersebut dipadu padankan sedemikian rupa menjadi busana modern namun tetap anggun. Tetap mengedepankan ciri khas dan karakteristik budaya.
Seperti yang dihadirkan oleh Riki Damanik di parade Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023. Berkolaborasi dengan KPw BI Provinsi Jambi dan Itang Yunasz, Riki membawa koleksinya bertajuk "Crossing".
Dalam koleksinya ini, Riki Damanik menghadirkan tampilan busana untuk merayakan keberagaman budaya dan nilai-nilai yang mempersatukan masyarakat. Menciptakan sesuatu yang indah dan beragam.
Riki Damanik menuturkan, koleksinya ini diharapkan menjadi inspirasi dalam penggunaan songket secara luas di tengah masyarakat, terutama kaum muda
"Songket Melayu diharapkan dapat menyeberang ke segala penjuru dunia dan mendapat tempat di hati lebih banyak orang," harapannya.
Koleksi Crossing Riki Damanik ini secara kasat mata memang menegaskan adanya perpaduan antara budaya dengan modernitas yang digambarkan dengan warna-warna yang berani. Namun menghasilkan sebuah tampilan busana nan harmonis.
Perpaduan warna-warni yang hidup dan berani, berpadu bahan songket dengan bahan sifon sutra dan taffeta. Sejalan dengan nilai syariat, potongan busana dibuat longgar dan bervolume, sehingga memberikan keleluasaan dan kenyamanan bagi pemakainya.