28 November 2022
15:47 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Soundrenaline 2022 menjadi salah satu acara musik paling menyita perhatian di akhir tahun, khususnya bagi publik Ibu Kota. Helatannya di Allianz Ecopark Ancol akhir pekan lalu, sukses menjaring massa penonton dan menjadi pembicaraan di jagat media sosial.
Citra cemerlang Soundrenaline sebagai salah satu festival musik tertua di tanah air, turut membentuk antusiasme publik akan festival ini. Selain itu, line up penampil tahun ini juga spektakuler, membuat momen dua hari festival semakin sayang untuk dilewatkan.
Di hari pertama Soundrenaline 2022, Sabtu (26/11), sederet musisi kenamaan tampil. Tak saja dari tanah air, namun juga para penampil internasional yang tengah populer.
Mulai dari Barasuara, Potret, The Sigit, Neck Deep hingga Weezer yang dijadikan penampil kunci di hari tersebut. Pada hari keduanya, ada lagi Saint Loco, Isyana Sarasvati, American Authors hingga Clean Bandit.
Hari pertama Soundrenaline diguyur hujan lebat dan juga badai, membuat pertunjukan sempat terhenti beberapa saat. Namun ketika agak mereda, ‘pesta’ pun langsung dilanjutkan. Validnews pun berada di antara ribuan massa yang rela menanggung hujan, bermodalkan jas hujan, untuk menikmati sajian musik di panggung utama Soundrenaline sore itu.
Sebagai gambaran, seperti pada umumnya festival, Soundrenaline 2022 memiliki beberapa panggung yang diset terpisah, dengan A Stage sebagai yang utama dengan kapasitas lapangan yang luas. Panggung-panggung lainnya di antaranya Tropical Stage yang berkonsep indoor, Amphi Theater Stage, Creators Park serta remastered Stage.
Setelah Seringai hingga Potret, penampilan band rock Amerika, Plain White T’s menjadi pengantar yang pas menuju senja dan pertunjukan malam hari di panggung utama. Suasana masih hujan, tapi panggung utama tak pernah ditinggalkan massa penonton. Hingga Neck Deep tampil, membawakan sejumlah nomor lagu andalannya, termasuk “Wish You Were Here”.
Sementara di area lainnya, ada Burgerkill yang menghentak arena indoor, Stars and Rabbit bernyanyi di panggung yang bernuansa lebih intim, remastered Stage, serta Adoy di Amphitheater. Di beberapa titik itulah massa penonton terkonsentrasi, dengan area A Stage tetap menjadi yang utama.
Keriuhan di panggung utama kian menjadi-jadi ketika The Prediksi, grup touring para komedian yang belakangan mulai menjadi grup musik. Andre Taulany dan kawan-kawan tampil bak bintang musik, membawakan sederet lagu, lengkap dengan isian komedi di sepanjang penampilannya.
Komedi pertama muncul lewat pilihan kostum para anggota The Prediksi yang memakai seragam dengan topi baret layaknya tentara. Di sepanjang penampilan, grup ini terus berganti seragam, yang kesemuanya terlihat mencolok dan mengundang kehebohan penonton.
Pada titik inilah, wajah Soundrenaline berubah dari arena musik menjadi panggung komedi. Anggota The Prediksi, Soleh Solihun memperkenalkan para anggota grup tersebut dengan penyematan gelar-gelar yang kocak. Kekocakan itu disambut riuh oleh penonton.
The Prediksi membawakan lagu “Sempurna” dari Andra and the Backbone sebelum kemudian bertransformasi menjadi boyband dengan koreografi yang spektakuler. Lalu sang ketua, Andre Taulany memimpin dengan membawakan lagu “Mungkinkah” yang langsung disambut histeria penonton.
Penampilan The Prediksi menjadi salah satu yang ‘spektakuler’ dilihat dari besarnya respon penonton di lokasi. Begitupun di media sosial, video-video penampilan grup ini menjadi pembicaraan hangat oleh netizen.
Muatan komedi dalam festival musik yang belakangan memang mulai marak, tampaknya juga menjadi fokus dari penyelenggara Soundrenaline tahun ini. Tak hanya lewat The Prediksi yang ditempatkan di panggung utama, Soundrenaline menyiapkan segmen khusus untuk komedian atau komika tampil di festival ini.
Amphitheater menjadi arena tampil banyak komedian, yang muncul hampir di sepanjang jadwal Soundrenaline tahun ini, memberi alternatif hiburan selain musik kepada pengunjung. Mereka yang tampil mulai dari Rigen, Rispo, Dono Pradana, hingga Ridwan Remin.
Sajian Pamungkas: Weezer
Setelah The Prediksi yang memberikan hiburan lewat musik dan komedi, panggung utama siap menyambut bintang penutup. Dimulai dari Mura Masa hingga yang pamungkas yaitu Weezer.
Line up pamungkas ini tampil di jadwal akhir, sekira pukul 21.00 WIB.Band satu ini memang yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton Soundrenaline di hari pertama tersebut.
Weezer membawakan beberapa lagu ikoniknya, mulai dari “My Name is Jonas”, Beverly Hills” hingga lagu “Africa” yang diperkenalkan grup musik Toto. Sepanjang itu, semua penonton tampak larut dalam nyanyian, mengikuti lirik yang dilantunkan sang vokalis Rivers Cuomo.
Permainan Rivers Cuomo, Patrick Wilson, Matt sharp dan Jason Cropper terdengar sangat solid malam itu. Menunjukkan kualitas musik Weezer yang tidak berubah, meski para personilnya telah melewati perjalanan waktu yang panjang.
Rivers Cuomo berhasil menghilangkan jarak dengan penonton dengan berbagai aksi panggungnya. Dan agaknya inilah yang paling spesial di hati penonton, ketika sang vokalis menyapa dengan berbagai kalimat berbahasa Indonesia.
“Assalamualaikum, selamat malam, kami Weezer dari Los Angeles. Apa kabar semuanya? Selamat datang di sini, ini bakal seru,” sorak Cuomo dari atas panggung yang langsung disambut riuh oleh penonton.
Cuomo juga mengucapkan beberapa kata slang, seperti “buset” “mantul” hingga yang kini tengah viral, “kamu nanya?” yang diucapkan dengan fasih. Ucapan itu pun langsung disambut tepuk tangan oleh penonton.
Jika dalam beberapa waktu terakhir publik dihebohkan dengan rekaman Weezer membawakan lagu “Anak Sekolah” milik Chrisye, maka kehebohan itu terbayar lunas di Soundrenaline 2022. Penonton berjingkrak, bernyanyi bersama Cuomo membawakan salah satu hits dari penyanyi legendaris Indonesia itu.
Di luar soal sajian musik, penyelenggaraan festival Soundrenaline secara keseluruhan tahun ini juga patut diacungi jempol. Pengawasan dari penyelenggara yang ketat, penonton yang juga tertib, menjadi nilai lebih festival kali ini.
Selain itu, arus pergerakan massa dari satu panggung ke panggung lain juga terbilang cukup teratur, meski juga rawan terjadinya penumpukan di titik-titik tertentu.
Hanya saja, faktor alam seperti hujan menjadi sesuatu yang kurang terantisipasi di Soundrenaline kali ini. Area menonton yang becek, membuat penonton harus ‘berkorban’ lebih untuk menikmati pertunjukan di panggung utama. Meski, ada tim yang mencoba meminimalisir kondisi itu dengan menyediakan alas khusus di titik-titik genangan air.
Selain itu, penyelenggaraan hari kedua Soundrenaline 2022 juga menyisakan banyak kritik. Yang utama adalah soal penempatan Secondhand Serenade di panggung Amphiteater, membuat banyak penonton kecewa karena arena tersebut tak bisa menampung cukup banyak massa.