c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

14 Mei 2024

11:13 WIB

Wanita Muda Lebih Berisiko Terserang Lupus, Kenali Gejalanya

Perempuan di usia muda disebut lebih berisiko terserang lupus, maka, kenali gejala-gejalanya.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Wanita Muda Lebih Berisiko Terserang Lupus, Kenali Gejalanya</p>
<p>Wanita Muda Lebih Berisiko Terserang Lupus, Kenali Gejalanya</p>

Ilustrasi penderita penyakit lupus. Shutterstock/eldar nurkovic 

JAKARTA - Anak-anak atau perempuan berusia muda berisiko yang lebih tinggi terserang lupus jika memiliki faktor generik atau keturunan dari anggota keluarga. Karenanya, penting untuk mewaspadai lupus sejak dini dengan memeriksanakan kesehatan secara berkala.

"Pada perempuan usia muda, kalau ada keluhan nyeri sendi dan ruam atau nyeri sendi dan anemia, atau ada ruam dan anemia, misalnya. Maka kemungkinan adanya lupus harus diwaspadai," kata dokter spesialis penyakit dalam-konsultan reumatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. RM Suryo Anggoro KW, di Jakarta. 

Kendati belum tentu dokter akan mendiagnosis seseorang terserang lupus jika mengalami gejala-gejala tersebut, namun potensi terserang lupus tetap ada jika perempuan yang mengalami gejala-gejala tersebut. Jadi, sebisa mungkin dokter pun melakukan serangkaian pemeriksaan tambahan untuk mengonfirmasinya.

"Pada prinsipnya, kita mesti waspada adanya penyakit lupus ketika terasa gejala pada dua organ atau lebih, terutama pada perempuan berusia muda atau pada pasien yang anggota keluarganya juga ada yang mengalami sakit lupus," katanya, dikutip dari Antara.

Dijelaskan, diagnosis lupus ditegakkan berdasarkan kombinasi temuan gejala fisik spesifik, pemeriksaan laboratorium sederhana seperti pemeriksaan untuk mengecek kadar hemoglobin dan trombosit dalam darah, serta pemeriksaan laboratorium spesifik seperti tes anti-dsDNA dan tes komplemen 3 dan 4 (C3 dan C4).

"Kalau misalnya manifestasi lupus yang tadinya ada menjadi tidak ada, keluhan tidak ada, terus lab-nya yang tadinya hemoglobin (hb) rendah sekarang normal, trombosit yang tadinya rendah menjadi normal, dsDNA-nya tinggi menjadi turun, atau komplemen tadinya rendah menjadi normal. Dengan sistem scoring, bisa kita tentukan lupusnya sudah remisi atau belum," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, tes antinuclear antibodies atau tes ANA untuk mengetahui adanya masalah pada sistem imun tubuh tidak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak. "Ketika diagnosis sudah tegak, tes ANA tidak perlu diulang lagi," kata dr. Suryo.

Namun demikian, menurut dia, dokter dapat meminta pasien menjalani tes anti-double-stranded DNA (anti-dsDNA) untuk mengetahui apakah penyakit sudah mencapai remisi pada individu yang telah didiagnosis mengalami lupus.

"Untuk memantau aktivitas penyakit, selain dari keluhan, selain dari pemeriksaan laboratorium sederhana, anti-dsDNA inilah yang digunakan. Dan kalau penyakitnya terkendali, bisa terlihat normal hasilnya," katanya. 

Menurut informasi yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan, lupus adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Penyakit yang disebut Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) ini dapat menyerang organ tubuh seperti persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Faktor yang diduga memengaruhi terjadinya lupus antara lain faktor genetik, seperti riwayat penyakit lupus dalam keluarga, serta faktor lingkungan seperti infeksi virus atau bakteri, paparan sinar matahari, obat-obatan tertentu, dan stres.

Gejala lupus bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang sering terjadi antara lain ruam kulit berbentuk seperti sayap kupu-kupu di pipi dan batang hidung, kelelahan yang berlebihan dan sulit diatasi, serta nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di tangan dan kaki.

Lupus juga dapat memengaruhi organ lain seperti ginjal, jantung, paru-paru, dan otak, menyebabkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada organ yang terkena. Terapi pengobatan lupus dilakukan untuk mengendalikan peradangan, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan organ.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar