13 Juni 2022
16:42 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Wanita diketahui lebih terangsang dibandingkan pria pada tayangan pornografi yang menampilkan adegan agresif pada wanita. Meski begitu, tayangan tersebut menampilkan konsensual dan sama-sama menggairahkan bagi para pemerannya.
Hal ini ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior. Peneliti dari McGill University Kanada berusaha mencari tahu pandangan para penikmat pornografi terkait perilaku agresif dalam video porno.
Melakukan penelitian pada sekitar 122 orang dewasa yang menonton porno setidaknya satu bulan sekali selama satu tahun, peneliti menanyakan pandangan mereka terhadap perilaku agresif di video porno dan pengalaman mereka dengan pornografi.
Hasilnya, 53% partisipan menyukai tindakan agresif di pornografi.
Jika melihat proporsi dari jenis kelamin, jumlah wanita yang menyukai tayangan porno yang agresif lebih tinggi dibandingkan pria, yakni 66%.
Sementara itu, pria yang menyukai tayangan tersebut hanya 40%.
Selain itu, partisipan wanita juga secara signifikan menikmati agresif dalam pornografi, bahkan ingin melihat lebih banyak tayangan porno mainstream yang agresif, dan secara aktif mencari video porno yang agresif.
Akan tetapi, lebih dari 96% partisipan tidak suka pornografi yang tidak konsensual. Kebanyakan dari mereka menyukai tayangan pornografi agresif yang konsensual, di mana para pemainnya saling menikmati aktivitas seksual tersebut.
Tayangan agresif yang dimaksud juga termasuk di dalamnya aktivitas seksual BDSM (Bondage, Discipline, Dominance, Submission, Sadomasochism).
"Di antara partisipan yang menyukai tayangan yang agresif, termasuk yang kasar, yang mengejutkan adalah mayoritas wanita. Wanita juga dilaporkan lebih terangsang, aktif, dan menginginkan tayangan pornografi mainstream yang agresif," kata peneliti yang merupakan profesor sosiologi Eran Shor dilansir dari Psypost.
Meski begitu, wanita tidak menginginkan perilaku agresif tersebut terjadi dalam kehidupan seksual mereka. Kebanyakan wanita hanya senang perilaku tersebut dalam fantasi mereka, saat mereka didominasi dan dikontrol oleh orang lain.
Peneliti pun mengungkapkan bahwa penelitian ini masih memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah kemungkinan partisipan tidak menjawab secara jujur.
Apalagi, sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konten seksual yang agresif bisa meningkatkan paksaan dan kekerasan pada wanita.