c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

22 September 2025

13:05 WIB

ViStory: Warisan Kesenian di Kota Metropolitan

Budaya Betawi, dari kerak telor, ondel-ondel, tarian hingga maen pukulan, adalah wajah Jakarta yang terus hidup di tengah modernitas kota.

Penulis: Hasta Adhistra Ramadhan

<p dir="ltr" id="isPasted">ViStory: Warisan Kesenian di Kota Metropolitan</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">ViStory: Warisan Kesenian di Kota Metropolitan</p>

Seorang anak yang menjadi pengisi ondel-ondel bersiap bergantian dengan temannya saat Festival Ondel -ondel dalam rangka Milad ke-25 Setu Babakan, Jakarta. Validnews/Hasta Adhistra. 

Dengan jumlah penduduk sekitar 6,8 juta jiwa, suku Betawi menempati posisi penting sebagai salah satu kelompok etnis di Indonesia. Bersama instansi pemerintah, masyarakat Betawi menjalankan berbagai upaya pelestarian budaya, mulai dari pembentukan lembaga kebudayaan yang membina kesenian tradisional, penerapan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang ornamen khas Betawi pada bangunan publik, pendirian Perkampungan Budaya Betawi seperti Setu Babakan sebagai pusat konservasi sekaligus wisata, hingga pengenalan budaya Betawi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah agar generasi muda tetap mengenal dan mempertahankan warisan leluhur mereka. 

Semua ini menjadi penegas bahwa di tengah hiruk pikuk Jakarta dengan gedung pencakar langit, lalu lintas padat, dan arus pendatang baru yang terus mengalir, budaya Betawi tetap hadir sebagai warisan tak tergantikan.


Keluarga berfoto bersama ondel-ondel saat Festival Ondel-ondel di Setu Babakan, Jakarta Selatan, yang digelar dalam rangka Milad ke-25 kawasan budaya Betawi. Validnews/Hasta Adhistra.

Suku Betawi merupakan penduduk asli Jakarta yang lahir dari percampuran berbagai etnis sejak abad ke-17. Dari masa ke masa, kesenian masyarakat adat di kota metropolitan ini terus tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Seorang pedagang kerak telor sedang memasak dagangannya pada acara Milad ke-25 Setu Babakan, Jakarta , Minggu (14/9/2025). Validnews/Hasta Adhistra.

Keunikan budaya Betawi tercermin dalam ragam tradisi, bahasa, hingga kuliner yang mewarnai kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah kerak telor, makanan khas Betawi yang sudah menjadi ikon kuliner Jakarta. Hidangan ini dibuat dari beras ketan, telur bebek, dan aneka bumbu yang dipanggang tanpa minyak, lalu dibalik di atas bara api agar matang merata. Dahulu, kerak telor hanya hadir dalam pesta rakyat dan menjadi hidangan kaum bangsawan. Kini, siapa pun bisa menikmatinya, tanpa memandang status atau kesempatan khusus.


Seorang pengunjung memotret dan menyentuh bagian kumis ondel-ondel saat Festival Ondel-ondel di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Tradisi khas Betawi ini menjadi daya tarik budaya yang masih lestari di tengah modernisasi ibu kota. Validnews/Hasta Adhistra.

Jejak budaya juga tampak pada ondel-ondel, boneka raksasa khas Betawi yang biasanya berwajah putih atau merah. Meskipun kini sering dijadikan sarana mengamen, sejatinya ondel-ondel dipercaya sebagai penolak bala dan penjaga kampung dari malapetaka.

Penari dari kelompok Tari Kipas Betawi membawakan pertunjukan pada perayaan Milad ke-25 Setu Babakan , Jakarta, Minggu (14/9/2025).  Validnews/Hasta Adhistra.


Selain kuliner dan boneka raksasa, seni tari juga menjadi bagian penting dari budaya Betawi. Tari topeng, tari yapong, hingga Lenggang Nyai adalah contoh tarian khas yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Dari kostum, aksesoris, hingga alunan musik, setiap tarian menghadirkan daya tarik yang membedakannya satu sama lain.

Dua pesilat Betawi memperagakan gerakan silat diiringi musik tanjidor ditengah festival ondel-ondel pada perayaan budaya Betawi di Setu Babakan, Jakarta. Validnews/Hasta Adhistra.

Tak hanya tarian, seni bela diri pun melekat kuat dalam identitas Betawi. Pencak silat dikenal dengan sebutan maen pukulan. Bagi orang Betawi, maen pukulan bukan sekadar seni bela diri, melainkan bagian dari jati diri dan cara hidup. Sejak dulu, jurus-jurus cepat dan lugas diajarkan di perkampungan sebagai bentuk pertahanan diri sekaligus cerminan karakter masyarakat Betawi yang tegas, apa adanya, namun tetap menjunjung kehormatan.

Sejumlah anak tampak antusias mengikuti permainan atraksi ondel-ondel di HUT Setu Babakan ke 25 tahun. Validnews/Hasta Adhistra

Pada akhirnya, budaya Betawi adalah wajah Jakarta itu sendiri. Akar yang kuat menunjukkan bahwa meski zaman terus berubah dan budaya saling berbaur, kota yang dikenal modern ini tidak kehilangan jati dirinya. Justru, tradisi dan modernitas berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam kehidupan masyarakat metropolitan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar