c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

30 Oktober 2025

19:00 WIB

ViStory: Menutup Album Kisah di Pasar Barito

Kawasan Pasar Barito jadi saksi kehidupan banyak remaja gaul di Jakarta, bukan hanya anak Jakarta Selatan sejak dekade 80-an. Pasar ini juga jadi salah satu tujuan pecinta hewan peliharaan

Penulis: Hasta Adhistra Ramadhan

Editor: Rikando Somba

<p>ViStory: Menutup Album Kisah di Pasar Barito</p>
<p>ViStory: Menutup Album Kisah di Pasar Barito</p>

Sebuah akuarium dan karung bekas makanan kucing yang berada di antara puing-puing bangunan sisa pembongkaran kios Pasar Barito di kawasan Jakarta (28/10/25). Validnews/Hasta Adhistra

JAKARTA - Pasar Barito menyimpan banyak kenangan, baik bagi pedagang, maupun pengunjungnmya. Mereka yang hidup di era 90-an hingga remaja di masa kekinian, punya banyak memori soal wilayah ini. Bubur Barito, Tempe Mendoan & Tahu Slawi Barito, serta Nasi Mercon, dan Ketan Susu, sampai Gultik, adalah beberapa nama makanan sekaligus tempat makan yang dikenang banyak orang Jakarta, terutama yang bergaul di seputaran selatan Jakarta. .

Tak terkecuali, pasar ini juga menjadi tujuan para pecinta hewan yang mencoba peruntungan untuk menemukan makhluk imut yang bisa diadopsi dan jadi ‘teman’ di rumah. Pasar Barito bukan sekadar pasar fauna sederhana.  Situs ini juga sebuah tempat berinteraksi, yang menyimpan cerita tentang hubungan antara manusia dan hewan. Kini, pasar dan beragam tempat makan di sana sudah diratakan dengan tanah.  

Pedagang Barito melakukan penolakan terhadap rencana relokasi dengan memasang spanduk di sepanjang kios. Validnews/Hasta Adhistra.

Rencana demi rencana mengenai relokasi Pasar Barito sudah terdengar sejak lama. Surat Peringatan pun juga telah diberikan kepada para pedagang, yang meresponsnya dengan penolakan. Berbagai bentuk protes dilaksanakan, mulai dari pemasangan spanduk di lokasi, hingga aksi demonstrasi di Balai Kota.

Pedagang Barito melakukan penolakan terhadap rencana relokasi dengan memasang spanduk di sepanjang kios berdagang.
Validnews/Hasta Adhistra.

Segala upaya menentang tak berbuah hasil. Setelah puluhan tahun berdiri, pasar yang jadi ikon kawasan Barito ini akhirnya harus menutup cerita. Pemerintah resmi menggusur kawasan tersebut untuk melakukan revitalisasi kota. Mau tak mau, para pedagang mengikhlaskan kiosnya digusur.

Mereka kini harus berkemas dan memindahkan barang-barang dagangannya dari ‘kantor’ yang telah mereka tempati bertahun-tahun.

Warga mengambil barang yang masih bisa diselamatkan di antara puing-puing bangunan yang telah diratakan di kawasan Pasar Barito, Jakarta (28/10/2025). Validnews/Hasta Adhistra.

Penggusuran ini sebenarnya bukan tanpa solusi. Pemerintah telah menyiapkan rumah baru bagi aktivitas jual beli hewan yang sebelumnya berlangsung di Pasar Barito, yaitu Sentra Fauna dan Kuliner di Lenteng Agung. Sebanyak 125 kios disediakan di lokasi yang terbilang cukup strategis tersebut, dilengkapi sejumlah fasilitas yang dinilai bakal mendukung.

Sejumlah warga memeriksa kios-kios yang menjadi lokasi relokasi pedagang Pasar Barito di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta. Validnews/Hasta Adhistra.

Meski begitu, kenangan Pasar Barito tetap menyimpan pilu untuk ditinggalkan begitu saja. Tapi apa boleh buat. Kini, suara burung dan gonggongan anjing yang menjadi salah satu ciri khas kawasan itu pun hilang. Yang tersisa hanya puing-puing dan tanah lapang. Suasana malam yang hiruk pikuk dengan remaja nongkrong, bisa jadi juga ikut hilang.

Taman Bendera Pusaka adalah pengganti wajah bagi cerita lama pasar hewan Barito. Harapannya, taman itu akan menjadi sebuah tempat ruang terbuka hijau yang menjadi simbol baru bagi warga sekitar di masa depan. Mari kita amini. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar