c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

10 September 2024

20:05 WIB

Visinema Luncurkan BION Studios Untuk Gali Potensi Cerita Lokal

BION Studios akan berfokus untuk memproduksi konten hiperlokal, dengan cerita yang berakar pada tren yang sedang berkembang.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Visinema Luncurkan BION Studios Untuk Gali Potensi Cerita Lokal</p>
<p>Visinema Luncurkan BION Studios Untuk Gali Potensi Cerita Lokal</p>

Sesi konferensi pers peluncuran BION Studios oleh Visinema di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/9). Validnews/Andesta

JAKARTA - Visinema Group meluncurkan unit produksi BION Studios. Unit produksi ini akan berfokus pada pengembangan film dengan cerita-cerita lokal yang memiliki relevansi kuat dengan masyarakat.

BION Studios disebutkan akan berfokus untuk memproduksi konten hiperlokal, dengan cerita yang berakar pada tren yang sedang berkembang, menangkap ide segar dan cerita yang tumbuh dari budaya populer sekaligus memiliki potensi besar untuk menyentuh hati banyak orang.

Group President & CEO of Visinema Studios, Herry Budiazhari Salim mengatakan, BION Studios hadir untuk memberikan ruang bagi cerita-cerita yang relevan, namun mungkin belum terdengar dan memiliki potensi besar untuk menggugah hati penonton.

Studio ini akan menangkap beragam cerita lokal di Indonesia yang memang kaya akan cerita, mulai dari cerita-cerita yang viral, mitos hingga kisah unik yang tumbuh dari akar rumput.

“Indonesia kan negara besar ya, berbagai macam budaya, berbagai suku bangsa. Dan di situ justru khazanah sumber cerita itu banyak sekal, ribuan. Gimana kita mau menangkap apa yang terjadi di masyarakat sekitar kita, di pop culture setempat dan lain-lain,” ungkap Harry di Jakarta, Selasa (10/9).

Harry menilai BION Studios memiliki peluang besar untuk menjadi produktif dengan berfokus pada potensi cerita lokal yang ada. Dengan begitu, studio tersebut sekaligus Visinema juga bisa turut memberi dorongan penting bagi pemajuan industri film Indonesia untuk berkiprah di level nasional hingga pasar mancanegara.

“Ini adalah kesempatan yang besar, kita negara besar, kita harus bisa menangkap apa yang terjadi di masyarakat kita, apa yang ada dalam pop culture masyarakat kita,” lanjutnya.

Peluncuran BION Studios oleh Visinema berbarengan dengan pengumuman sejumlah proyek film perdana yang akan diproduksi dan dirilis studio tersebut. Tiga judul diumumkan, yaitu Ambyar Mak Byar, Selepas Tahlil serta Kami Bukan Sarjana Kertas.

Ambyar Mak Byar menjadi film pertama yang diproduksi BION Studios, membawa bintang Happy Asmara. Sebuah film yang mengangkat kisah cinta dalam balutan kultur Jawa sekaligus dengan khazanah musik campursari di dalamnya. Film ini diarahkan oleh sutradara Puguh P.S Admaja.

Kemudian Selepas Tahlil, sebuah film yang mengangkat cerita mistik dari Lamongan, diangkat dari salah satu episode populer podcast horor Lentera Malam. Film ini menampilkan pemeran Aghniny Haque, dengan sutradara Adriano Rudiman.

Sementara film ketiga, Kami (Bukan) Sarjana Kertas, sebuah adaptasi dari novel bestseller karya.

J.S. Khairen. Film bergenre drama dan komedi ini mencoba menangkap realitas urban di Indonesia tentang perjuangan anak muda untuk mimpi-mimpi mereka. Film ini menggandeng sutradara Mizam Fadilah.

Ajeng Parameswari, Chief of Business Stream & BION Studios, mengungkapkan bahwa film-film tersebut membawa cerita-cerita bernuansa lokal yang akan relevan dan terasa dekat bagi banyak penonton di tanah air.

Intimacy dari sebuah  cerita terhadap relevansi yang ada di masyarakat sekitarnya itu sungguh dekat rasanya sama kita. Sehingga apa yang kita tawarkan, cerita yang sangat dekat dan relevan terhadap masyarakat hari ini, membawa kultur  lokal, membawa relevansi terhadap penontonnya, dan juga menjadi reaksi terhadap tren penonton hari ini juga,” beber Ajeng.

Ajeng menambahkan, proyek-proyek film yang dihadirkan BION Studios akan memotret konteks lokal lewat beragam aspeknya, termasuk mengeksplorasi bahasa lokal, sehingga dengan begitu film-film yang dihadirkan itu juga memperkenalkan bahasa lokal lebih luas kepada masyarakat Indonesia.

Selain itu, BION Studios juga diharapkan dapat membawa penguatan bagi ekosistem perfilman tanah air dalam beragam bentuknya. Di antaranya dengan memperluas akses produksi film ke daerah-daerah, serta membuka lebih banyak kolaborasi dengan pelaku industri di berbagai daerah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar