c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

14 Juli 2022

18:21 WIB

Vaksin AstraZeneca Dan mRNA Jadi Yang Paling Efektif Cegah Fatalitas

Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang merupakan vaksin vektor virus dan vaksin Covid-19 mRNA, menghadirkan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian tanpa memandang usia

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Vaksin AstraZeneca Dan mRNA Jadi Yang Paling Efektif Cegah Fatalitas
Vaksin AstraZeneca Dan mRNA Jadi Yang Paling Efektif Cegah Fatalitas
Ilustrasi vaksin mRNA. Pixabay

JAKARTA - Tinjauan ahli terbaru menunjukkan vaksin AstraZeneca dan vaksin Covid-19 mRNA memberikan perlindungan setara yang efektif pada rawat inap dan kematian setelah dua dosis. 

Tinjauan ini diterbitkan dalam Expert Review of Vaccines untuk melihat keefektifan vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di dunia.
 
Dari tinjauan tersebut ditemukan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca yang merupakan vaksin vektor virus dan vaksin Covid-19 mRNA, menghadirkan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian tanpa memandang usia dan tanpa perbedaan statistik sekitar 91,4% sampai 93,3%. Data tersebut juga menunjukkan hasil serupa pada Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
 
 "Data mengungkapkan bagaimana vaksin yang paling banyak digunakan di dunia melindungi orang akibat parah infeksi Covid-19. Data baru ini dapat menjadi informasi penting bagi pembuat kebijakan saat mereka menyusun rencana strategis untuk perlindungan berkelanjutan terhadap populasi sebuah negara," kata Direktur Oxford Clinical Research Unit di Vietnam dan salah satu penulis penelitian Professor Guy Thwaites dalam keterangan persnya, Kamis (14/7).
 
Lebih lanjut, data tersebut ditinjau oleh pakar penyakit menular dari seluruh Asia yang berasal dari VIEW-hub, platform interaktif untuk memvisualisasikan data global tentang penggunaan dan dampak vaksin yang dikembangkan oleh Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan International Vaccine Access Center.
 
 Vaksin Covid-19 AstraZeneca sendiri merupakan vaksin vektor virus yang artinya versi virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit digunakan sebagai vaksin. 

Dengan begitu, tubuh dapat melawan apabila alami infeksi virus yang sebenarnya di masa depan. Teknologi ini telah digunakan para ilmuwan selama 40 tahun terakhir untuk memerangi berbagai penyakit menular seperti flu, Zika, Ebola, dan HIV.
 
Studi klinis sebelumnya pada vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki profil keamanan yang dapat diterima. 

Meskipun memiliki reaksi yang merugikan seperti sakit kepala, mual, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri tekan di tempat suntikan, gatal, memar, kelelahan, hingga demam, sebagian besar reaksi yang dialami akan sembuh dalam beberapa hari.
 
Saat ini vaksin AstraZeneca telah diberikan izin edar bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 125 negara. Vaksin ini juga memiliki Daftar Penggunaan Darurat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempercepat akses vaksinasi di hingga 144 negara, termasuk Indonesia.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar