c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 September 2022

08:13 WIB

Utang Imun Sebabkan Lonjakan Batuk Pilek

Utang imun yang artinya tidak adanya paparan terhadap virus-virus dan bakteri selama pandemi menyebabkan anak-anak rentan terhadap berbagai infeksi.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Rendi Widodo

Utang Imun Sebabkan Lonjakan Batuk Pilek
Utang Imun Sebabkan Lonjakan Batuk Pilek
Ilustrasi batuk pilek. Pexels/Andrea Piacquadiao

JAKARTA - Selama beberapa pekan ini batuk dan pilek menjadi penyakit yang banyak diderita secara bersamaan, terutama pada anak-anak. Penyebabnya bisa akibat pengaruh pancaroba atau kondisi lain seperti utang imunitas. 

Dokter Spesialis Anak dari RS Mayapada, Yose Muliawan dalam keterangannya mengatakan peningkatan kejadian batuk pilek pada anak merupakan dampak dari tidak terbentuknya sistem daya tahan tubuh untuk menangkal virus pilek.

Hal ini berkaitan dengan proteksi individu dalam mencegah paparan Covid-19. Munculnya virus corona membuat aktivitas di luar ruangan sangat terbatas, kondisi ini menekan penyebaran dan mencegah seseorang terpapar virus-virus pernafasan. 

Di sisi lain, virus pernafasan pun telah lama ada, dan kehadirannya melatih sistem imun manusia untuk melawan virus. Sementara saat pandemi, terutama anak-anak yang terlahir saat pandemi punya risiko tinggi untuk terpapar,

“Kondisi ini menimbulkan apa yg dinamakan 'immunity debt'  atau utang imun yang artinya tidak adanya paparan terhadap virus-virus dan bakteri selama pandemi menyebabkan anak-anak rentan terhadap berbagai infeksi karena tubuhnya tidak terlatih merespon infeksi,” tulis Yose dalam sebuah unggahan di akun edukasi miliknya.

Menurutnya, lonjakan pasien dengan keluhan batuk dan pilek telah terprediksi. Ditandai dengan munculnya beragam virus pernafasan seperti Rhinovirus dan Enterovirus yang sama-sama menyebabkan batuk pilek ringan hingga berat dan menjadi flu singapura.

Kemudian disusul respiratory syncytial virus (RSV) yang juga menyebabkan gejala batuk pilek namun lebih parah hingga sesak.

Sementara, Singapura mencatat infeksi virus Influenza, mycoplasma, pneumonia dan bordetella pertusis (penyebab batuk rejan) hampir menghilang selama pandemi. Saat ini, infeksi tersebut mulai bermunculan.

“Pakar memperkirakan akan ada gelombang infeksi virus influenza kedepan. Kita harus bersiap kembalinya infeksi-infeksi tersebut, yang menjadi bagian awal fase kenormalan baru,” jelas Yose.

Oleh sebab itu, baik anak dan dewasa dianjurkan untuk menjaga kesehatan secara maksimal dengan memperkuat daya tahan tubuh. Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menekan risiko tertular virus pernafasan.

Penuhi Nutrisi Adekuat
Nutrisi adekuat adalah nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh sehingga dapat menopang tumbuh kembang sekaligus kesehatan yang optimal. 

Dalam Medical News Today disebutkan, mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan imunitas tubuh. Makanan tersebut di antaranya yang kaya akan vitamin C umumnya terdapat dalam buah dan sayur, rempah-rempah seperti kunyit dan jahe, dan minuman antioksidan seperti teh.

Cukupi Kebutuhan Vitamin D
Vitamin D adalah nutrisi utama yang membantu mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari, makanan, dan suplemen. Makanan yang kaya akan vitamin D seperti ikan, susu, telur hati sapi, jamur, buah jeruk, dan sayur.

Istirahat Yang Cukup
Mengutip Hello Sehat, jam tidur yang kurang dapat  memicu stres pada tubuh. Hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan akibat turunnya kinerja sistem imunitas tubuh.

Studi yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam hampir tiga kali lebih rentan terhadap pilek dibandingkan dengan orang yang tidur cukup delapan jam sehari.

Olahraga Secara Rutin
Olahraga dapat membantu mengurangi stres emosional, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuat wajah dan tubuh lebih segar. Semakin rutin Anda berolahraga, semakin besar manfaat yang didapat. 

Durasi olahraga yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah 30-45 menit sehari, sebanyak 3-5 kali seminggu.

Lakukan Vaksin Influenza dan Pneumokokus
Vaksin dapat menjadi benteng pertahanan diri dari berbagai penyakit. Mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumokokus dapat menekan risiko paparan dan mengurangi gejala ketika terpapar. Vaksin ini telah tersedia untuk anak dan dewasa.

Itulah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah paparan virus pernafasan. Tidak lupa pula untuk rajin mencuci tangan sebelum makan dan mengenakan masker di luar ruangan. Langkah sederhana ini bisa mencegah virus pernafasan masuk ke dalam tubuh.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar