c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 April 2024

12:12 WIB

UPRO, Alat PCR Untuk Deteksi DNA Babi Pada Produk

Di tengah meningkatnya permintaan dan jumlah produk yang disertifikasi halal, peneliti Unpad menciptakan alat yang bisa mendeteksi DNA babi pada produk-produk yang ada di pasaran. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>UPRO, Alat PCR Untuk Deteksi DNA Babi Pada Produk</p>
<p>UPRO, Alat PCR Untuk Deteksi DNA Babi Pada Produk</p>

UPRO, Alat PCR Untuk Tes Kandungan Babi Pada Sebuah Produk. Ist

JAKARTA - Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kepastian akan halal atau tidaknya sebuah produk yang dipasarkan menjadi sesuatu yang penting. Bukan hanya pada produk makanan, namun juga pada produk-produk lainnya, seperti kosmetik atau obat-obatan.

Seperti pernah diungkapkan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) M. Aqil Irham pada Oktober tahun 2023 lalu, grafik penerbitan sertifikat halal meningkat signifikan, terutama dalam dua tahun terakhir. Hingga Oktober 2023, sudah ada 2,9 juta produk dari berbagai jenis bersertifikat halal.

Meski positif, pertumbuhan tersebut ternyata juga menghadirkan masalah, yaitu semakin meningkatnya kebutuhan akan jumlah layanan pengujian kandungan produk yang dilakukan laboratorium. Kendalanya, selain karena semakin dibutuhkannya banyak laboratorium pengujian, juga menghadirkan masalah biaya buat pemilik produk, khususnya yang masih dalam level UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Sebab, pengujian tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi reagen atau pereaksi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian, mayoritas berasal dari luar negeri. Itu artinya perlu biaya impor dan biaya lain yang lebih mahal.

Berangkat dari kondisi tersebut, Tim peneliti dari Universitas Padjadjaran akhirnya membuat alat pengujian atau kit PCR untuk mendeteksi DNA babi secara real time, dinamakan UPRO (Kit Deteksi Babi PCR Real-time UPRO).

"Ini sebenarnya dibuat untuk menjawab tantangan saat ini ya, di mana pada tahun 2024 ini sebenarnya sudah ada kewajiban untuk sertifikasi halal untuk beberapa produk," kata Dr. Riezky Amalia dalam InovTalks di Kanal Youtube Unpad.

Bermitra dengan PT Prodia Diagnostic Line, kit PCR ini dibuat ramah bagi pengguna. Selain menyediakan panduan pengguna berbahasa Indonesia, komponen dan tahap penggunaan pun dibuat lebih mudah. Hal ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan yang selama ini dihadapi sejumlah laboratorium.

Riezky Amalia yang juga konsultan di beberapa laboratorium untuk pengujian produk halal, memahami adanya kesulitan yang dihadapi laboratorium dalam upaya memisahkan semua reagen satu persatu dalam setiap pengujian. Karena itulah kit PCR UPRO ini dibuat benar-benar ramah user.

Selain lebih praktis dari segi keakuratan, Riezky juga meyakini, kit PCR buatannya ini sama akuratnya dengan produk sejenis yang sebelumnya sudah ada di pasaran. Produk ini juga memiliki keunggulan lain, yaitu terdapat kontrol internal yang spesifik mendeteksi adanya kandungan daging secara umum.

"Jadi nanti bisa digunakan untuk orang-orang yang vegetarian. Jadi dia kan sama sekali tidak makan daging, maka kemudian kontrol internalnya itu bisa mengenali itu," ungkapnya.

Meski kit PCR UPRO saat ini masih menggunakan sejumlah bahan baku yang berasal dari luar negeri, harga jualnya jauh lebih murah dari produk sejenis di pasaran. Dalam perbandingan setengah harga, sehingga harapannya produk ini dapat bermanfaat dalam meringankan beban UMKM yang ingin melakukan pengujian halal.

Selain itu, Riezky juga berharap produk ini akan terus dikembangkan hingga seluruh bahan berasal dari dalam negeri. Karena itu pihaknya terus menantang diri untuk membuat produk ini dengan harapan nanti ketersediaan di dalam negeri dan juga harga yang harga jualnya akan semakin lebih murah dibandingkan dengan kit-kit yang diimpor dari luar negeri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar