17 Oktober 2024
15:33 WIB
Upaya Transformasi Menjadikan Masjid-masjid Ramah Lingkungan
Beberapa masjid di Indonesia telah berupaya untuk ikut berkontribusi untuk menciptakan keramahan lingkungan, seperti misalnya Masjid Istiqlal Jakarta.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Foto udara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta Pusat. Shutterstock/AlterStock
JAKARTA - Seiring dengan ramainya gaung kampanye terkait krisis iklim secara global, rumah-rumah ibadah perlahan mulai menerapkan sistem ramah lingkungan. Ternyata ada beberapa masjid di Indonesia yang merepkan pola ramah lingkungan, dengan cara dan kekhususannya masing-masing.
Dan ternyata, Masjid Istiqlal merupakan rumah ibadah pertama di dunia yang disebut ramah lingkungan. Masjid ini memperoleh penghargaan excellence in Design for Green Efficiencies (EDGE).
Peneliti Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kustini seperti dilansir dari laman brin.go.id mengemukakan, beberapa masjid yang berkontribusi terhadap keadaan yang ramah lingkungan, di antaranya Masjid Istiqlal Jakarta.
Masjid Istiqlal Jakarta memperkenalkan keran air beraliran rendah dan sistem daur ulang air. "Ini memangkas penggunaan air masjid hingga 36%," kata Kustini dalam webinar “Agama, Perempuan dan Pelestarian Lingkungan Hidup”.
Selain Istiqlal, masjid lain yang juga menerapkan sistem ramah lingkungan lainnya adalah Masjid Jami’ Al Ilham Pati. Rumah ibadah ini menampung air hujan dan air wudu untuk pengairan sawah dan kebun wakaf di sekitar masjid.
Demikian juga Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, yang memasang 24 panel surya. Dari paner tersebut mampu menghasilkan listrik sekitar 40 kWh setiap hari.
Lebih lanjut Kustini menyampaikan, SK Dirjen Bimas Islam Nomor 463 Tahun 2024 tentang Juklak Masjid Ramah, yakni terkait mindset, skillset, ekosistem, maupun toolset. Dia menguraikan, ada lima penggolongan jenis masjid ramah, yaitu masjid ramah anak dan perempuan, ramah difabel dan lansia, ramah lingkungan, ramah keragaman, serta ramah musafir dan dhuafa.
Adapun penerapan masjid ramah lingkungan, urai dia, adalah dari aspek idarah (manajemen masjid), imarah (memakmurkan masjid), dan riayah (pemeliharaan masjid).
Sebagai contoh dalam bidang idarah adalah implementasi fiqih lingkungan, program pengurangan dan pengelolaan sampah, kebijakan hemat energi, serta kebijakan pengurangan penggunaan kertas dengan digitalisasi.
Data Kementerian Agama pada 2023 mencatat jumlah masjid di Indonesia sebanyak 660.290 buah. "Jumlah yang tidak sedikit untuk bisa dijadikan media menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman," tandas Kustini.