c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

15 Oktober 2025

11:13 WIB

Upaya Repatriasi Benda-benda Bersejarah Sisingamangaraja Dari Jerman

Upaya untuk mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia di masa lampau terus dilakukan. Kini upaya tersebut akan dilakukan terhadap benda bersejarah milik Sisingamangaraja. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Upaya Repatriasi Benda-benda Bersejarah Sisingamangaraja Dari Jerman</p>
<p>Upaya Repatriasi Benda-benda Bersejarah Sisingamangaraja Dari Jerman</p>

Monumen Raja Sisingamangaraja XII di Jl. Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara, diambil gambarnya pada 14 September 2024. ANTARA/Jafar M. Sidik.

JAKARTA - Upaya pengembalian benda-benda bersejarah atau repatriasi dari Jerman tengah dilakukan. Beberapa di antaranya yang menarik adalah peninggalan pahlawan dari Tanah Batak, Sisingamangaraja. 

"Kita juga sedang berusaha untuk mengembalikan repatriasi sejumlah artefak dari Jerman, kita harapkan ini, manuskrip-manuskrip Batak, termasuk manuskrip yang dimiliki oleh Sisingamangaraja, senjata-senjatanya Sisingamangaraja," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

Fadli mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan salah satu Ahli Manuskrip dari Jerman, Dr. Ulrich "Uli" Kozok terkait benda sejarah dan artefak. Selanjutnya, ia akan berkirim surat kepada pemerintah Jerman terkait pengembalian sejumlah benda-benda sejarah asal Indonesia.

Tak hanya Jerman, ia juga tengah mengupayakan repatriasi benda sejarah Indonesia yang berada Belgia dan beberapa negara lainnya.

Upaya untuk mengembalikan benda-benda bersejarah memang tengah gencar dilakukan. sebelumnya, juga tengah mengupayakan agar beberapa koleksi bersejarah seperti keris dan benda pusaka kerajaan dapat menyusul kembali ke Indonesia dari Belanda.

"Kita ingin koleksi-koleksi bersejarah, keris-keris bersejarah yang akan juga kita minta untuk dikembalikan," ujarnya, beberapa waktu sebelumnya.

Menurut Menbud, keris milik Teuku Umar, keris Nogo Siluman yang kemungkinan milik Pangeran Diponegoro hingga koleksi dari raja-raja Jawa tersebar di beberapa museum di Belanda.

Hal ini menyusul pemulangan puluhan ribu koleksi fosil sejarah yaitu koleksi Eugene Dubois dari Kerajaan Belanda.

Repatriasi ini termasuk koleksi fosil Homo erectus yang dikenal sebagai Java Man. Keputusan repatriasi ini disampaikan pemerintah Belanda kepada Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melalui Surat Penyataan Kehendak atau Letter of intent atau LOI.

Pengembalian koleksi fosil yang menjadi rujukan penting dalam studi evolusi manusia menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.

Keputusan ini didasarkan pada rekomendasi Komite Koleksi Kolonial Belanda yang menyimpulkan bahwa koleksi tersebut tidak sah menjadi milik Belanda dan diperoleh dengan cara yang merugikan masyarakat setempat di Indonesia selama masa penjajahan oleh kolonial.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar