08 Mei 2025
20:09 WIB
Unit Rock Surabaya, Electric Bird Kritik Kerusakan Alam Lewat Single "Aurora"
Dalam liriknya, mereka menggunakan bahasa ironi untuk menceritakan keindahan alam yang terus digerus oleh kepentingan tertentu.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
Grup musik Electric Bird. Dok. Electric Bird
JAKARTA - Grup band garage rock asal Surabaya, Electric Bird, kembali hadir dengan single terbaru berjudul "Aurora". Lagu ini akan menjadi bagian dari album kedua mereka Odyssey.
Lagu ini menggambarkan keresahan mendalam akan kerusakan lingkungan yang semakin masif, akibat keserakahan dan ketidakpedulian manusia, termasuk para pemimpin yang acuh terhadap dampak kehancuran tersebut. Dalam liriknya, mereka menggunakan bahasa ironi untuk menceritakan keindahan alam yang terus digerus oleh kepentingan tertentu.
Isu lingkungan memang masih menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia. Contohnya, pada tahun 2024, Indonesia mengalami deforestasi netto sebesar 175,4 ribu hektar dengan deforestasi bruto mencapai 216,2 ribu hektar. Mayoritas deforestasi bruto terjadi di hutan sekunder dengan luas 200,6 ribu hektar di mana 69,3% terjadi di dalam kawasan hutan dan sisanya di luar kawasan hutan.
Menariknya, ini menjadi lagu pertama Electric Bird yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Dengan langkah ini, unit yang digawangi oleh Vicky, Dafa, dan Danu berharap pesan yang diusung dalam lirik dapat tersampaikan lebih dekat ke hati para pendengar.
"Proses ini cukup menantang, tetapi memberikan banyak ruang eksplorasi, baik secara lirik maupun musik. Kebiasaan mengeksplorasi sound memberikan identitas segar yang benar-benar terasa di 'Aurora'," cerita Vicky dalam keterangan tertulisnya.
Proses kreatif dalam pembuatan "Aurora" sarat akan eksplorasi musikalitas baru. Ada fase eksplorasi ambience gitar yang menghadirkan pengaruh besar pada pengisian gitar, sound, dan karakter baru dalam lagu ini.
Kehadiran produser Julio Mulya juga memberikan perspektif baru bagi Electric Bird. Julio membawa nuansa akustik, ambience, hingga tambahan synth dan notasi yang menyempurnakan dinamika lagu. Julio juga berhasil memberikan sentuhan yang memperkaya isian gital dan atmosfer keseluruhan lagu.
Electric Bird sendiri merupakan band bergenre garage rock yang dibentuk di Surabaya, Memulai kariernya dengan album debut "Stings You Hard" pada 2019, band ini telah mengalami beberapa pergantian personel, terutama di posisi drum.
Saat ini mereka terdiri dari tiga orang, Danu, Vicky, dan Dafa, yang tengah fokus mengeksplorasi sound dan ambience baru untuk album kedua mereka Odyssey.