c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

06 Maret 2023

10:51 WIB

UGM Kembangkan Teknologi Deteksi Panas Bumi Yang Akurat

Teknologi baru ini untuk pertama kalinya akan diuji di lapangan kawasan panas bumi di Ciwidey Jawa Barat bekerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi selaku penyedia lokasi.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

UGM Kembangkan Teknologi Deteksi Panas Bumi Yang Akurat
UGM Kembangkan Teknologi Deteksi Panas Bumi Yang Akurat
Ilustrasi pembangkit listrik panas bumi. Pixabay

JAKARTA - Tim Peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM tengah mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi titik sumber panas bumi secara lebih akurat dan lebih detail. 

Dinamakan geoflow Imaging, teknologi ini akan memanfaatkan sumber berbahan bakar jet untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi.

Teknologi baru ini untuk pertama kalinya akan diuji di lapangan kawasan panas bumi di Ciwidey Jawa Barat bekerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi selaku penyedia lokasi, dan dengan keterlibatan tim ahli dari perusahaan Geo Flow Imaging Ltd dari Selandia Baru.

Untuk itu, ketiga pihak memulai langkahnya dengan melakukan dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dalam bentuk kajian Peningkatan Keandalan Perencanaan Panas Bumi melalui Kegiatan Proof of Concept, di ruang sidang Dekanat, Kampus FMIPA UGM, Kamis (2/3) lalu.

Salah satu peneliti, Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, M.Si. menjelaskan bahwa teknologi yang mereka kembangkan dengan memanfaatkan sumber berbahan bakar jet untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi itu memiliki keunggulan karena masih akan bekerja di bawah kecepatan suara yang merambat melalui medium bumi, untuk kemudian direkam oleh ratusan seismometer array di permukaan.

Peneliti akan meletakkan propelan (bahan pendorong) di bawah tanah dan sinyalnya direkam di permukaan. Ibarat seperti rontgen, propelan tadi  menghasilkan getaran yang membantu tingkat akurasi sebelum pengeboran dilakukan.

Menurut Wiwit, apabila uji coba ini berhasil dan terbukti efektif menentukan titik pengeboran sumber panas bumi yang lebih akurat, maka teknologi bisa diadopsi di seluruh dunia dalam model pengeboran eksplorasi panas bumi.

"Jika ini terbukti maka bisa dipakai untuk eksplorasi panas bumi di seluruh dunia dan ini kita baru baru pertama kali akan melakukan. Di Selandia Baru konsepnya sudah selesai, teori bahkan model dan simulasi sudah dilakukan, namun belum dilakukan uji di lapangan," jelasnya.

Secara konsep hingga pemodelan memang sudah terbukti berhasil dilakukan, namun uji coba teknik baru pengeboran sumber panas bumi ini juga tetap menghadirkan risiko kegagalan.  Kendati Wiwit mengaku tetap optimis realisasi pengujian di lapangan dipastikan akan berhasil.

"Jika ini berhasil nantinya perusahaan eksplorasi tidak lagi harus banyak melakukan titik pengeboran karena sudah mengetahui titik yang betul-betul lebih akurat," yakinnya.  

CEO Geo Flow Imaging, Ltd, Graeme Saunders mengaku menyambut baik keterlibatan tim peneliti UGM dalam pengujian teknologi baru ini di lapangan. Dirinya mengharapkan nantinya UGM menjadi kampus yang terdepan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi eksplorasi sumber energi panas bumi secara global.

"Saya berharap nantinya Indonesia bisa menjadi negara terdepan dalam pengembangan geothermal dan FMIPA UGM memiliki kontribusi besar," katanya

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Eksplorasi PT Geo Dipa, Yudistian Yunis, mengatakan pihaknya akan terus membuka peluang bagi para akademisi untuk melakukan riset dalam hal sistem eksplorasi energi panas bumi. Sehingga harapannya akan semakin banyak yang terlibat dan bisa berdampak positif buat lingkup akademik juga.

"Kita ingin nantinya semakin banyak peneliti dan mahasiswa melakukan riset soal panas bumi yang kita lakukan dan kita terbuka dalam menyampaikan data seluas-luasnya untuk kepentingan akademik," yakinnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar