10 November 2025
11:14 WIB
Twilite Chorus Rayakan 30 Tahun Dalam Konser Musik Kolosal
Kekuatan vokal berpadu dengan alunan orkestra menjadi perayaan 30 tahun Twilite Chorus. Sebagai penegasa komitmen Twilite Orchestra dalam memasyarakatkan musik simfonik.
Orkestra Twilite Chorus yang dipimpin Addie MS menandai 30 tahun berkiprah di kancah musik simfoni Indonesia, di Jakarta, Sabtu (8/11/2025) (ANTARA/HO-Twilite Orchestra & Twilite Chorus)
JAKARTA - Orkestra Twilite Chorus merayakan 30 tahun berkiprah di kancah musik simfoni Indonesia, dengan menggelar konser musik kolosal "Twilite Chorus 30th Anniversary Concert".
Konser di Aula Simfonia Jakarta ini menjadi panggung utama bagi Twilite Chorus, untuk pertama kalinya tampil sebagai sorotan dalam konser Twilite Orchestra.
"Merayakan 30 tahun Twilite Chorus yang jatuh pada 28 Mei 2025. Saya mendirikannya pada 1995 bersama Bapak Indra Usmansjah Bakrie, almarhumah Ibu Aida Swenson, dan Alex Frits," ujar Addie MS.
Kekuatan vokal dan orkestra berpadu secara monumental, menghadirkan lebih dari 200 penampil dari Twilite Chorus, Twilite Orchestra, serta tiga paduan suara universitas terkemuka, yaitu Perbanas Institute Choir, PSM IPB Agria Swara, dan PSM Universitas Mercu Buana.
Harmonisasi yang presisi dan bertenaga ini disempurnakan oleh penampilan mempesona solois Antea Putri Turk, menciptakan sebuah wall of sound yang megah dan menggugah emosi.
"Twilite Chorus 30th Anniversary Concert" tidak hanya menjadi perayaan ulang tahun yang gemilang, tetapi juga sebuah penegasan atas komitmen Twilite Orchestra dalam memasyarakatkan musik simfonik dan paduan suara di Indonesia. Konser ini sukses menetapkan sebuah standar baru pergelaran vokal kolosal di tanah air.
Program konser dirancang dengan apik dalam dua babak. Babak pertama sukses membangkitkan semangat nasionalisme, dibuka dengan "Indonesia Raya", dan dilanjutkan dengan rangkaian lagu perjuangan dan daerah seperti "Bangun Pemudi Pemuda", "Mars Pancasila", serta aransemen "Janger" dan "Nyanyian Negeriku" yang disambut meriah.
Memasuki babak kedua, suasana beralih menjadi lebih emosional dan epik. Penonton terhanyut saat karya baru "Salam Rindu Dariku" yang ditulis khusus oleh Fika Tupanno dan Marthin Yohannes Tupanno (anggota Twilite Chorus) sebagai tribut untuk sesama anggota yang telah berpulang, dibawakan dengan syahdu.
Puncak kemegahan konser ditutup dengan masterpieces seperti "We Are the Champions" dari Queen, dan karya opera legendaris Verdi, termasuk "Triumphal March" dari Aida, yang menggetarkan seluruh aula, khususnya atas sambutan penuh kekaguman yang dicurahkan oleh penonton yang hadir di malam itu.
"Twilite Chorus 30th Anniversary Concert" sukses besar dan berhasil meraih penghormatan standing ovation panjang dari penonton yang memadati aula gedung konser.