c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 September 2025

08:17 WIB

Tren Meal Prep, Kapan Sebaiknya Ganti Wadah Makanan?

Wadah penyimpanan bahan makanan atau makanan sisa punya masa pakai sesuai dengan jenisnya. Berbeda dengan wadah berbahan kaca atau kemarik, meski praktis, wadah plastik sebaiknya ganti setiap 6 bulan.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Tren <em>Meal Prep</em>, Kapan Sebaiknya Ganti Wadah Makanan?</p>
<p>Tren <em>Meal Prep</em>, Kapan Sebaiknya Ganti Wadah Makanan?</p>

Ilustrasi menyimpan bahan makanan dalam wadah di kulkas. Foto: Freepik.

JAKARTA - Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren meal prep yang mendorong banyak orang lebih cermat menyimpan bahan makanan maupun sisa masakan. Tak heran, wadah penyimpanan pun kini menjadi barang wajib di dapur.

Biasanya, orang menggunakan wadah plastik, kaca, atau stainless steel secara berulang, bahkan hingga bertahun-tahun. Padahal, jika tujuan utamanya adalah menjaga makanan tetap segar, lezat, dan aman dikonsumsi, wadah-wadah tersebut sebenarnya perlu diganti secara berkala.

Menurut laporan Southern Living, wadah berbahan kaca, keramik, atau stainless steel dikenal lebih awet dan bisa menjadi investasi jangka panjang. Kalau ingin wadah yang bisa digunakan seumur hidup, tiga bahan ini adalah pilihan terbaik.

Kaca dinilai paling tahan lama sekaligus ramah lingkungan karena dapat didaur ulang sepenuhnya. Sifatnya yang inert membuat kaca aman digunakan tanpa lapisan kimia tambahan, sehingga rasa makanan tetap terjaga.

Keramik menawarkan keunggulan serupa, meski harganya lebih mahal dan bobotnya lebih berat. Adapun stainless steel dipuji karena kekuatan dan daya tahannya, hanya saja wadah ini tidak transparan sehingga isi di dalamnya tidak bisa terlihat langsung.

Meski unggul, wadah kaca dan keramik tetap punya kelemahan. Ukurannya cenderung bulky, berat, serta berisiko pecah atau retak jika terjatuh. Karena alasan inilah, wadah plastik masih menjadi pilihan favorit banyak orang.

Masa Penyimpanan Wadah Plastik
Sementara itu, wadah plastik lebih mudah ditemukan karena beberapa hal seperti harganya terjangkau dan praktis disusun karena bisa ditumpuk. Namun, plastik jelas tidak seawet kaca atau baja tahan karat.

Menurut para ahli, wadah plastik idealnya diganti setiap enam bulan hingga satu tahun, tergantung frekuensi pemakaian dan kondisi wadah. Goresan, noda, dan retakan pada plastik bukan hanya soal estetika, tetapi juga celah bagi bakteri untuk berkembang.

Makanan asam dan berminyak bisa mempercepat kerusakan plastik karena bereaksi dengan material dan membuat permukaan berubah warna atau berbau. Jika wadah mulai meninggalkan bau tak sedap, berubah warna, atau membuat makanan terasa aneh, itu tanda jelas wadah perlu diganti.

Hal lain yang patut diperhatikan adalah kandungan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol A) pada beberapa jenis plastik. Bahan ini dikaitkan dengan gangguan hormon hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Karena itu, sebaiknya pilih wadah plastik berlabel food-grade dan periksa kode daur ulang di bagian bawah. Angka 2, 4, dan 5 umumnya dianggap aman, sedangkan angka 1, 3, 6, dan 7 sebaiknya dihindari karena cenderung sekali pakai atau berpotensi mengandung BPA.

Cara penggunaan juga sangat memengaruhi usia wadah. Plastik sebaiknya tidak dipanaskan di microwave atau dicuci di dishwasher, karena suhu tinggi bisa mempercepat kerusakan material.

Mencucinya dengan tangan menggunakan air hangat dan sabun lembut adalah cara paling aman. Jika ingin memanaskan makanan, pindahkan ke wadah kaca atau keramik yang tahan panas.

Alternatif modern lainnya adalah wadah silikon. Bahannya tahan suhu tinggi dan bisa digunakan bertahun-tahun, asalkan tidak sobek atau berubah bentuk.

Sementara itu, wadah plastik sekali pakai dari restoran atau layanan pesan antar sebaiknya tidak digunakan berulang kali. Plastik jenis ini biasanya berkualitas rendah dan dirancang hanya untuk sekali pakai.

Menggunakannya berulang kali berisiko melepaskan bahan kimia ke makanan, apalagi jika terkena panas. Selain itu, permukaannya mudah tergores dan sulit dibersihkan tuntas, sehingga bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri.

Oleh karena itu, sesuai anjuran berbagai lembaga kesehatan dan keamanan pangan, sebaiknya wadah plastik hanya digunakan selama kondisinya masih baik, tidak retak, tidak berubah warna, dan bebas dari bau. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, wadah tersebut sebaiknya segera diganti agar makanan tetap aman dan tidak terkontaminasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar