c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

17 Mei 2021

19:40 WIB

Tren Keffiyeh, Simbol Dukungan Terhadap Palestina

Pada 1930, saat pihak Inggris melarang penggunaan keffiyeh, semua warga Palestina mulai memakainya untuk mempersulit identifikasi para pemberontak.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Yanurisa Ananta

Tren Keffiyeh, Simbol Dukungan Terhadap Palestina
Tren Keffiyeh, Simbol Dukungan Terhadap Palestina
Pakai Keffiyeh, Bella Hadid Turun ke Jalan Ikut Aksi Protes Pro-Palestina. Sumberfoto: Instagram/(@b ellahadid)

JAKARTA – Keffiyeh atau syal putih dengan motif jaring-jaring akhir-akhir ini semakin sering digunakan. Belakangan kain yang biasa dikenakan kaum laki-laki Timur Tengah itu menghiasi aksi unjuk rasa mendukung perjuangan rakyat Palestina, dikenakan laki-laki maupun perempuan.

Seperti yang dilakukan super model Internasional asal Amerika Serikat, Bella Hadid. Wanita 24 tahun itu terlihat mengenakan keffiyeh saat ikut unjuk rasa mendukung perjuangan rakyat Palestina di New York, Minggu (16/5).

Dalam aksinya, Bella Hadid mengenakan keffiyeh di kepala dan bahunya. Bella juga membawa keffiyeh yang dijahit bersama bendera Palestina untuk dikibarkan. Kini keffiyeh tidak hanya digunakan di kepala, tapi juga dipakai untuk hijab atau sekadar dibentangkan sebagai simbol perjuangan.

Sejarah Keffiyeh
Bersumber dari Wikipedia, yang mengutip buku "A Short History Of The Saracens" karya Ali Syed Ameer (1924), nama keffiyeh atau sering juga disebut kufiya, diambil dari sebuah nama kota di Irak, Kufa.

Sementara menurut harian Haaretz, pada awal kemunculannya kaffiyeh kemungkinan besar terbuat dari wol. Baru kemudian di paruh kedua milenium pertama SM (sebelum masehi), keffiyeh berbahan dasar kapas yang lebih lembut.

Pada zaman dahulu, keffiyeh bukan hanya digunakan sebagai pelindung kepala kaum pria. Namun juga sebagai simbol status sosial dan pangkat tinggi seseorang di masyarakat. Jadi, lazimnya keffiyeh digunakan oleh para pendeta dan penguasa kala itu.

Seiring waktu, penggunaan keffiyeh sebagai penutup kepala diadopsi oleh petani yang memakainya saat mereka bekerja di tanah untuk melindungi mereka dari matahari, pasir, untuk menyeka wajah mereka dari keringat, hingga melindungi tubuh dari suhu di musim dingin.

Dari kota Kufa yang berada di tepian sungai Efrat itu, penggunaan keffiyeh juga semakin meluas ke hampir seluruh negara di Timur Tengah. Sehingga memunculkan berbagai nama lain dari keffiyeh dan perbedaan motif serta warna (termasuk juga yang polos berwarna putih, tanpa motif), juga berbagai cara penggunaan, meski sama-sama dikenakan sebagai penutup kepala.

Di Palestina, keffiyeh umumnya berwarna dasar putih dengan motif seperti jala berwarna hitam menghiasi di seluruh bagian.

Sementara dalam penggunaannya,  keffiyeh biasanya dilipat dua menjadi bentuk segi tiga, kemudian lipatan dikenakan di dahi. Seringkali, untuk mengencangkan, dipasang juga lingkaran tali yang disebut agal, melingkar menahan keffiyeh di kepala . 

Ada juga beberapa orang yang menggunakan keffiyeh dengan dililitkan selayaknya sorban. Ada juga yang mengenakannya di bahu sebagai pelindung.

Simbol Perjuangan Palestina
Dari yang semula sebagai simbol status sosial, hingga digunakan hampir seluruh pria di negara-negara Timur Tengah, dalam rentan usia dan status sosial, keffiyeh mulai muncul sebagai simbol pemberontakan rakyat Palestina melawan kependudukan Inggris pada tahun 1930.

Pemberontak Palestina menggunakan keffiyeh untuk menyembunyikan identitas agar bisa menghindari penangkapan. 

Bahkan, saat pihak Inggris melarang penggunaan keffiyeh, semua warga Palestina mulai memakainya untuk mempersulit identifikasi para pemberontak. Peristiwa ini mengubah keffiyeh menjadi simbol perlawanan di Palestina.

Hal itu berlanjut hingga ke masa perang melawan serangan Israel atau Intifada pertama di medio 1987-1993 dan Intifada kedua pada tahun 2000. 

Warna jahitan atau motif keffiyeh yang samar-samar juga dikaitkan dengan simpati politik warga Palestina. Keffiyeh hitam dan putih tradisional dikaitkan dengan Fatah. Sementara keffiyeh merah dan putih diadopsi oleh kalangan Marxis Palestina, seperti PFLP. 

Di dunia internasional, keffiyeh sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina menjadi populer berkat mendiang Presiden Palestina Yassir Arafat.

Yassir Arafat memiliki peran penting menjadikan keffiyeh sebagai simbol abadi perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel selama Intifada Pertama dan Kedua, dengan selalu mengenakan keffiyeh di muka umum, terutama di kancah internasional.

Pada masa sekarang, semakin banyak selebriti Timur Tengah yang juga mengenakan keffiyeh di hadapan publik sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Seperti halnya yang dilakukan Bella Hadid, super model Amerika Serikat yang memiliki keturunan darah Palestina dari sang Ayah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar