c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 September 2024

09:01 WIB

Totalitas Putri Marino Di Film Horor Perdana, Tebusan Dosa

Akting Putri Marino sudah tidak diragukan lagi untuk memerankan berbagai lakon dalam film. Namun debut horor menjadi tantangan tersendiri baginya. Apalagi, sebenarnya dia takut akan hal mistis.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Totalitas Putri Marino Di Film Horor Perdana, <em>Tebusan Dosa</em></p>
<p>Totalitas Putri Marino Di Film Horor Perdana, <em>Tebusan Dosa</em></p>

Putri Marino (kanan) dan Happy Salma dalam acara peluncuran trailer film Tebusan Dosa di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta, Selasa (17/9). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA - Putri Marino, salah satu aktor Indonesia dengan spektrum pemeranan yang luas. Dia bisa memerankan karakter penuh kelembutan dalam sebuah drama, hingga menjadi tokoh utama dalam film aksi.

Namun, dia belum pernah berperan dalam sebuah cerita horor yang memgeksplorasi kengerian manusia terhadap hal-hal mistik.

Kali ini, Putri mencatat peran pertamanya di film horor lewat Tebusan Dosa. Sebuah misteri-horor produksi Palari Films, disutradarai oleh Anggi Noen.

Putri mengungkapkan antusiasmenya terlibat dalam Tebusan Dosa, film horor terbaru yang akan tayang di bioskop pada 17 Oktober mendatang. Dia berperan bersama Happy Salma, sebagai dua karakter utama dalam film.

Menurut Putri, film Tebusan Dosa menjadi pilihan debut horor yang memang dia harapkan. Putri selama ini agaknya cukup kuratif dalam memilih peran, sehingga baru di film ini ia memutuskan bergabung dalam film horor, genre yang kini jadi arus utama di perfilman nasional.

"Aku mungkin ingin mencoba suatu hal yamg baru, dan kebetulan skripnya sangat luar biasa, bersama Palari Films, sutradaranya juga adalah sosok sutradara yang aku sudah lama banget memang aku mau ajak kerja sama. Plus ada Teh Happy juga yang energinya sangat luar biasa," ungkap Putri saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/9).

Bermain di film horor paling tidak bagi Putri Marino sendiri adalah sebuah eksplorasi baru dan penuh kesan. Pasalnya, dia sejatinya sangat takut dengan hal-hal berbau mistik, sehingga keterlibatan dalam film horor membuatnya harus mengentaskan berlapis-lapis tantangan.

Namun bukan karena penakut lantas Putri merasa harus memecahkan perasaan itu dengan terjun langsung dalam proyek film horor. Dia merasa bahwa Tebusan Dosa adalah kesempatan yang tepat untuk melakukan debut, lantaran menjanjikan pengalaman kreatif yang menarik.

"Sebenarnya aku dari dulu pengen banget main film horor, tapi menunggu momen, skrip, sutradara, PH yang tepat. Kebetulan Tebusan Dosa datang dan inti dari ceritanya, dramanya, penuh teka-teki jadi aku pengin mainikan," ucap Putri.

Putri mengaku berperan di film Tebusan Dosa tidak mudah. Terutama harus mengalahkan rasa takutnya sendiri, mengingat banyak adegan yang dibuat dengan suasana mencekam. Putri berusaha memberikan akting terbaiknya, meski di saat bersamaan juga harus menelan kengeriannya.

"Sangat sulit memang, karena aku sangat penakut. Dan vibes di set itu vibes-nya memang juga sangat mencekam. Kita syutingnya di Magelang dan harus berakting dng beberapa sosok yang menurutku sangat menyeramkan, dari sisi cerita juga sangat menyeramkan. Jadi sangat tertantang," lanjutnya.

Dari sisi lain, sutradara Yosep Anggi Noen menjelaskan alasan memilih Putri Marino untuk bermain. Menurutnya, sosok tersebut memiliki kemampuan akting yang mumpuni serta dengan spektrum akting yang luas.

"Saya merasa Putri itu salah satu aktor Indonesia yang punya dimensi karakter range luas dan diolah menjadi karakter dalam film, terutama di Tebusan Dosa itu cocok banget karena kita butuh orang yang skeptikal, butuh seorang yang antusias, kita butuh seseorang yang menjadi jembatan cerita dari tokoh utama," ujar Anggi.

Putri Marino tampil di film Tebusan Dosa sebagai Tirta, seorang podcaster yang menjadi sosok penting bagi tokoh utama yang diperankan oleh Happy Salma. Peran ini dijalaninya dengan apik, sebagaimana tergambar melalui trailer Tebusan Dosa yang rilis baru-baru ini.

Karakter Tirta tadinya adalah seorang laki-laki, menurut keterangan Anggi Noen dan produser Muhammad Zaidy. Namun karakter tersebut diubah menjadi perempuan agar lebih bisa menghadirkan dinamika emosi bersama karakter utama yang juga perempuan.

Tebusan Dosa bercerita tentang Wening (Happy Salma) yang menanggung pahit tragedi. Anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam peristiwa kecelakaan di sebuah jembatan, di atas aliran sungai. Dugaan para tim pencari, sang anak telah hanyut terbawa arus sungai.

Namun Wening tak ingin mempercayai bahwa anaknya sudah tiada. Alih-alih, dia yakin anak itu masih hidup dan ada di suatu tempat entah di mana.

Perjalanan Wening mencari petunjuk tentang anaknya, membawanya bertemu dengan Tirta yang seorang podcaster. Cerita Wening semula sekadar konten bagi Tirta, namun lama kelamaan dia pun bersimpati bahkan terlibat dalam pergolakan emosi Wening.

Wening dan Tirta terlibat dalam teka-teki pelik sekaligus kegelapan rasa kehilangan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar